RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut diatas, upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.
Apabila guru tidak dapat menyampaikan materi dengan tepat dan menarik, dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa, sehingga mengalami ketidaktuntasan dalam belajarnya yaitu mata pelajaran tematik pada tema globalisasi. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketetapan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Hal ini terjadi pada peserta didik kelas VI (Enam) SDN 01 Pecakaran Kecamatan Wonokerto terlihat kurang antusias dan siswa bersikap acuh tak acuh. acuh tak acuh. Sebabnya mungkin karena guru kurang menguasai materi dan metode pembelajarannya kurang memiliki daya dukung terhadap hasil belajar siswa.
Akhirnya penulis menerapkan sebuah metode pembelajaran Simulasi Game untuk menarik siswa agar bersemangat lagi belajarnya. Permainan simulasi merupakan salah satu jenis permainan yang digunakan untuk merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan nyata. Situasi yang diangkat dalam permainan dimodifikasi seperti disederhanakan, diambil sebagian ataupun dikeluarkan dari konteksnya (Adams,1973 dalam Romlah,2006). Permainan simulasi merupakan gabungan antara bermain peran dan berdiskusi. Dalam permainan simulasi, para pemain bermain secara berkelompok, saling berkompetisi untuk mencapai suatu tujuan, diikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah disepakati bersama (Romlah,2006).
Permainan simulasi merupakan gabungan antara bermain dan berdiskusi. Bermain dan diskusi di sini dilaksanakan dalam kelompok. Agar pembelajaran lebih menarik lagi pada penggunaan teknik permainan simulasi membutuhkan media yang harus dipersiapkan secara khusus. Perangkat media tersebut terdiri dari: beberan simulasipmerupakan beberan atau papan permainan yang berisi sejumlah pesan yang diatur dalam suatu langkah-langkah tertentu, kartu pesan, alat penentu lankah misalnya dadu, tanda bermain atau gaco, perangkat media.
Langkah-langkah penggunaan metode simulasi game sebagai berikut : Satu, Ada kelompok belajar atau kelompok siswa yang akan melaksanakan kegiatan permainan simulasi yang terdiri atas 10-15 orang. Jika dalam keadaan terpaksa, bisa dilaksanakan kurang atau lebih dari jumlah. Kedua, Setiap warga belajar (siswa) yang mengikuti permainan simulasi tersebut dinamakan peserta. Dari seluruh peserta ini, dapat dibagi-bagi penamaannya dalam kelompok itu, yakni ada yang dinamakan fasilitator, pemain, peneliti, pemegang peran, dan penonton. Ketiga, Permainan simulasi mempunyai alat permainan yang disebut beberan lengkap dengan gaco dan alat penentu langkah, kartu berwarna, buku pegangan fasilitator, buku catatan fasilitator. Beberan berupa kertas manila yang dibentangkan sebagai media permainan. Keempat, Pesan-pesan permainan dituliskan pada beberan dan pada kartu.
Teknik model pembelajaran ini merupakan teknik yang menyenangkan sehingga tidak membosankan, sebab siswa diajak untuk bermain-main. Dampak dari penerapan metode ini terbuktinya hasil belajar 75% tuntas diatas KKM. (ce2/zal)
Guru SDN 01 Pecakaran, Kabupaten Pekalongan