28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Pembelajaran Simple Present Tense melalui Game Dominoe

Oleh: Lolitarini Dear Nusaningtyas, S. Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEBAGIAN besar peserta didik menganggap bahwa pelajaran Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang sulit. Asumsi peserta didik yang demikian terkadang menjadi masalah bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian guru harus menemukan strategi yang tepat dalam melakukan pembelajaran di kelas sehingga asumsi siswa yang negatif tersebut bisa terpatahkan. Guru harus merubah mindset siswa tentang pembelajaran Bahasa Inggris dari pembelajaran yang sulit dan menjenuhkan menjadi pembelajaran yang mudah dan menyenangkan.

Pembelajaran melalui game merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut di atas. Dalam wikipedia disebutkan bahwa a game is a structured form of play usually undertake for enjoyment and sometimes used as an educational tool (game adalah bentuk permainan yang terstruktur dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pendidikan). Karena game bisa berfungsi sebagai alat pendidikan, maka game bisa diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.

Pada pembelajaran Simple Present Tense di Kelas VII, penulis mengamati bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan utama terletak pada pemahaman siswa tentang perubahan kata kerja infinitive (Verb 1). Materi Simple Present Tense merupakan materi dasar tenses yang harus dipahami oleh siswa. Simple Present Tense memuat perubahan bentuk kata kerja dari kata kerja infinitive (verb 1) menjadi bentuk kata kerja infinitive (Verb 1) itu sendiri maupun kata kerja invinitive (Verb 1) + s/es. Perubahan ini ditentukan oleh Subjek dalam kalimat tersebut. Peserta didik mengalami kesulitan pada saat menentukan ketepatan kata kerja infinitive (Verb 1) apakah tetap bentuk verb 1 atau harus ditambah dengan akhiran –s / -es.

Dominoe Game merupakan salah satu game yang penulis terapkan pada pembelajaran Simple Present Tense di Kelas VII SMP Negeri 1 Buaran pada semester gasal. Dominoe Game merupakan permainan kartu yang dimainkan secara berkelompok. Tiap kartu akan terdiri dari dua bagian. Bagian kanan berupa kalimat, sedangkan bagian kiri berupa gambar. Antara kalimat dan gambar dalam satu kartu tidaklah tepat. Jadi, tiap siswa harus menjodohkan gambar dengan kalimat yang tepat atau sebaliknya kalimat dengan gambar yang tepat.

Bagaimanakah cara bermain dominoe game dalam pembelajaran Simple Present Tense? Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan memorizing. Guru menuliskan hukum Simple Present Tense di papan tulis, siswa menyalinnya di buku tulis. Kemudian siswa siap membentuk kelompok. Guru membagi setiap kelompok satu set kartu Dominoe. Siswa yang kalah diberi kesempatan untuk mengocok kartu dan membagikan kartu kepada temannya dalam satu kelompok. Pemain 1 meletakkan satu kartu dalam keadaan terbuka di tengah meja, sehingga pemain berikutnya dapat menjodohkan kartu yang tepat disebelah kartu pemain pertama. Apakah tepat jodoh dengan kalimat atau gambar dari kartu pemain yang 1. Terus dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Pemenang dalam permainan ini adalah kelompok yang dapat berhasil habis menjodohkan semua kartu Dominoe yang mereka punya. Kartu Dominoe dalam tiap kelompok akan membentuk rangkaian yang tepat antara gambar dengan kalimat maupun kalimat dengan gambar. Dan secara keseluruhan kalimat yang ada di kartu dominoe menggunakan Simple Present Tense.

Bagi siswa yang tidak bisa menjodohkan kartu Dominoe, maka ia wajib diberi hukuman yang positif misalnya diminta menyanyi atau melakukan hal positif lainnya yang bersifat mendidik, misalnya menyapu lantai kelas atau membuang sampah. Dan bagi siswa yang bisa aktif menjodohkan kartu Dominoe sampai habis, diberikan semacam reward, misalnya diberi permen satu per satu. Meski reward ini berharga murah tetapi diharapkan siswa senang dan merasa mendapat pengalaman baru. Mereka juga tidak merasa cepat bosan atau takut dengan mata pelajaran Bahasa Inggris yang selama ini dianggap mata pelajaran yang sulit. Diharapkan juga mereka bisa menikmati proses belajar mengajar dengan nyaman, santai, happy and fun . Sehingga tujuan pembelajaran tercapai, minat, bakat dan potensi diri siswa berkembang, motivasi siswa meningkat dan akhirnya prestasi siswapun akan meningkat. (ti1/zal)

Guru SMPN 1 Buaran, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya