26 C
Semarang
Tuesday, 29 April 2025

Serunya Belajar Organ Pencernaan Hewan dan Manusia dengan Make a Match

Oleh : Ihwan,S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mengajar dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan butuh kejelian tersendiri baik media yang menarik ataupun metode mengajarnya yang menyenangkan dan tepat. Namun menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan pemahaman yang tinggi tidak mudah. Seperti yang penulis temukan di kelas V (lima) SD Negeri 03 Gejlig Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, beberapa siswa masih tampak bosan dan mudah mengantuk ketika berada dalam pembelajaran. Hal ini yang menjadikan penulis percaya dengan menerapkan metode make a match dalam pembelajaran tema organ pencernaan hewan dan manusia akan meningkatkan pemahaman pembelajaran di kelas.

Model pembelajaran make a match (mencari pasangan) dikembangkan oleh Lorn Curran pada tahun 1994 pada model ini siswa diminta mencari pasangan dari kartu, Aqib Zainal (2013 : 23). Menurut Tarmizi dalam Novia (2015 : 12) menyatakan bahwa model pembelajaran make a match artinya siswa mencari pasangan setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban) lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang. Penerapan model ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartunya diberi poin.

Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan model pembelajaran tema organ pencernaan hewan dan manusia dengan metode make a match di kelas V (lima) di SD Negeri 03 Gejlig sebagai berikut pertama, Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok siswa. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu berisi jawaban. Kelompok ketiga berfungsi sebagai kelompok penilai. Aturlah posisi kelompok-kelompok tersebut sedemikian sehingga berbentuk huruf U, upayakan kelompok pertama berhadapan dengan kelompok kedua. Kedua, jika masing–masing kelompok telah berada di posisi yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kedua bergerak mencari pasangannya masing–masing sesuai pertanyaan atau jawaban yang terdapat di kartunya. Berikan kesempatan pada mereka untuk berdiskusi, diskusi dilakukan oleh siswa yang membawa kartu yang berisi jawaban. Ketiga, penampilan hasil pasangan yang telah terbentuk wajib menunjukan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok penilai kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan jawaban itu cocok, setelah penilaian selesai dilakukan, aturlah sedemikian rupa kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memposisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara kelompok penilai pada sesi pertama dibagi menjadi dua kelompok sebagian anggota memegang lembar pertanyaan dan sebagian lagi memegang lembar jawaban kemudian posisikan mereka seperti huruf u. Guru kembali membunyikan peluitnya kemudian pemegang kartu pertanyaan dan jawaban bergerak mencari pasangan nya. Maka setiap pasangan menunjukkan hasil kerja kepada penilai.

Pembelajaran model make a match dalam pembelajaran materi organ pencernaan hewan dan manusia, penulis memperoleh manfaat mampu menciptakan suasana aktif dan menyenangkan, materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar, suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran, kerja sama antarsiswa terwujud dengan dinamis dan munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa. (ce2.1/ton)

Guru Kelas V SD Negeri 03 Gejlig Kajen Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya