RADARSEMARANG.COM, Di tengah wabah Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini, sistem pendidikan dihadapkan dengan situasi yang menuntut para pengajar untuk dapat menguasai media pembelajaran jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran secara langsung dengan adanya aturan social distancing, mengingat permasalahan waktu, lokasi, jarak dan biaya yang menjadi kendala besar saat ini.
Pembelajaran jarak jauh saat ini dijadikan solusi oleh hampir semua para pelaku pendidikan dalam menghadapi situasi wabah Pandemi Covid-19. Berbagai aplikasi media pembelajaran dipelajari, diunduh dan diterapkan untuk mengatasi kejenuhan tersebut.
Google Meet, salah satu aplikasi yang menjadi pilihan bagi guru di SMP N 5 Sragi sebagai media pembelajaran jarak jauh khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kompetensi pengetahuan materi salat wajib. Tentunya harus dipersiapkan terlebih dahulu segala sesuatunya agar pembelajaran virtual berjalan lancar, diantaranya adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP dengan segala komponennya, menyiapkan materi presentasi berupa Power Point, serta membuat instrumen penilaian sebagai bentuk evaluasi kegiatan pembelajaran.
Adapun tahap pelaksanaannya adalah diawali dengan membuat tautan Google Meet yang dibagikan melalui pesan Whatsapp grup kelas.sekaligus sebagai undangan kepada siswa untuk bergabung. Kemudian seperti biasa guru memulai pembelajaran dengan memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama. Hal ini dilakukan selain untuk memotivasi siswa juga untuk memberikan penilaian pada kompetensi sikap spiritual dilanjutkan presensi siswa yang berfungsi untuk penilaian sikap sosial berupa disiplin dan tanggungjawab. Kegunaan utama penilaian kompetensi sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi atau cerminan pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual (https://www.jontarnababan.com/2018/05/penilaian-sikap-pada-kurikulum-2013_4.html, 13 Desember 2020).
Langkah pembelajaran selanjutnya adalah apersepsi dilanjutkan menyampaikan kompetensi dasar, indikator, serta tujuan pembelajan. Pada kegiatan inti siswa dirangsang secara virtual dengan cara diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait materi salat wajib yang biasa mereka kerjakan seperti jumlah dan nama-nama salat wajib serta jumlah rakaatnya, hukum melaksanakan salat wajib bagi umat muslim disetai dalilnya, dan sebagainya. Dari kegiatan ini akan muncul banyak pertanyaan baik dari guru ke siswa maupun dari siswa ke guru, serta dari siswa ke siswa atau dengan kata lain kegiatan berjalan secara interaktif. Sebagai bentuk kegiatan konfirmasi guru mempresentasikan Power Point yang telah disiapkan.Diharapkan setelah kegiatan konfirmasi ini muncul kesimpulan dan pemahaman terhadap materi salat wajib. Sebagai kegiatan akhir siswa diberikan tugas praktik salat wajib yang dikirim dalam bentuk video sebagai bentuk penilaian kompetensi keterampilan.
Pemanfaatan Google Meet sebagai media pembelajaran materi salat wajib ini memang berjalan tak semulus yang dibayangkan karena seringkali sinyal menghilang sehingga siswa keluar dari pembelajaran secara tiba-tiba sehingga guru harus lebih sabar karena alokasi waktu bisa menjadi bertambah tak sesuai rencana. Akan tetapi dari refleksi yang dilakukan siswa merasa bahwa pembelajaran yang demikian ini sangat menyenangkan karena serasa belajar tatap muka. Mereka pun berharap pada pertemuan berikutnya dapat dilakukan melalui media yang sama yaitu Google Meet. (bp1/ton)
Guru Mapel PABP SMP N 5 Sragi