26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Metode Chunking Plus Tingkatkan Semangat Belajar Pancasila

Oleh: Riani Eko Safitri, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Menjadi seorang guru SD/MI merupakan profesi yang sangat menantang, disini kita diharuskan untuk bisa menerapkan cara mengajar anak kelas rendah SD/MI yang menyenangkan dan efektif. Apalagi jika kamu termasuk guru baru yang sama sekali belum memiliki pengalaman mengajar.

Mengajar kelas rendah merupakan sebuah usia dimana anak sedang senang-senangnya bermain. Ini membuat para guru agak kesulitan dalam mengajar. Permasalahan yang terjadi di SDN 02 Sambiroto siswa kelas I (satu) kesulitan dalam memahami materi, terutama mata pelajaran tematik pada tema menceritakan gambar pada lambang negara “Garuda Pancasila”, hasil belajar siswa menurun dikarenakan guru hanya mengajar dengan menggunakan metode konvensional.

Melihat hal ini, penulis mengubah pembelajaran lama menjadi metode yang menyenangkan yaitu metode Chunking plus media kartu bergambar. Metode Chunking berkaitan dengan tindakan memotong sesuatu menjadi kepingan-kepingan kecil atau mengelompokkan sesuatu menjadi grup-grup yang lebih kecil. Tujuannya bisa digunakan untuk banyak hal seperti mengingat, menghapal dan penyelesaian pekerjaan dalam skala besar.

Chunking atau pengelompokan adalah suatu metode pengorganisasian untuk memilah sekelompok besar hal menjadi beberapa subkelompok berdasarkan suatu karakteristik umum. Misalnya saya menyebutkan suatu daftar yang terdiri dari dua belas barang belanjaan kepada kita (dan kita kebetulan tidak membawa kertas dan pulpen) : air mineral, spons cuci, apel, cairan pencuci piring, kopi, jeruk, lemonade, detergen cuci, anggur, susu, limau, lap kertas. Akan sulit bagi kita untuk mengingat dua belas barang yang berbeda dalam dua puluh menit perjalanan menuju supermarket. Dengan melakukan pengelompokan yang memilah barang-barang itu kedalam tiga subkelompok (buah, minuman, perlengkapan mencuci), anda membuat informasi menjaadi lebuh mudah diatur karena anda telah mengurangi jumlah barang yang harus diingat dari dua belas menjadi tiga, dan menggunakan setiap subkategori tersebut untuk dijadikan petunjuk bagi keempat anggotanya.

Pembelajaran metode Chuking yang dikolaborasikan dengan media kartu yang bergambar sangat mendukung kegiatan belajar mengajar. Fungsi dari media sendiri merupakan alat bantu dalam kegiatan belajar dan mengajar yang merupakan alat untuk dapat memberikan pengalaman visual kepada anak dalam rangka mendorong motivasi dalam kegiatan belajar, untuk memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak yang mana sulit untuk dipahami oleh anak. Namun dengan menggunakan media belajar konsep yang sulit serta rumit dapat menjadi lebih sederhana serta mudah untuk dipahami.

Pertama, bagilah karton denagn bantuan pensil dan penggaris menjadi kartu-kartu dengan ukuran panjang yang sama sisinya atau beda lalu digunting. Kedua, satu kartu digambar terdiri atas dua buah duplek yang direkatkan., sehingga dua sisi yang berbeda warna. Ketiga, sisi yang satu diberi tulisan dan gambar lambang-lambang Garuda. Keempat, sisi yang kedua diisi dengan tulisannya saja dari gambar. Kelima, simpanlah kartu-kartu berurutan berdasarkan kategori, misalnya sila pertama, kedua dan seterusnya.

Dengan penerapan kedua metode tersebut maka peserta didik dalam mengikuti pelajaran lebih tertarik, siswapun semakin giat dalam belajar. Di samping itu metode kolaborasi juga menghemat energi dan waktu, mudah diingat dan diterapkan di lain waktu. Terbukti hasil belajar siswa SDN 02 Sambiroto mencapai 70% di atas KKM. (ce2.1/ton)

Guru Kelas I SDN 02 Sambiroto Kec. Kajen Kab. Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya