RADARSEMARANG.COM, Akhir-akhir ini seringkali kenakalan peserta didik semakin menjadi. Mirisnya korbannya adalah gurunya sendiri yang telah mendidik dan menyayangi layaknya anak sendiri. Sopan santun unggah ungguh adat ketimuran semakin memudar karakter yang menjadi ciri khas masyarakat Idonesia sudah terkikis oleh zaman.
Ini menjadi tugas guru PPKn untuk memberikan suatu pembelajaran yang mampu menumbuhkan karakter yang baik untuk anak bangsa. Kami berupaya untuk dapat memberikan pembelajaran PPKn semenarik mungkin sehingga pembelajaran PPKn lebih bermakna untuk menumbuhkan karakter peserta didik dengan pembelajaran PPKn berbasis Discovery Learning sebagaimana yang kami lakukan di SMPN 2 Tirto pada pembelajaran PPKn kelas IX pada KD 3.3 Memahami Ketentuan Tentang Bentuk Dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Menurut Koesoema (2010;3) karakter adalah gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan – bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya lingkungan keluarga pada masa kecil dan juga bawaan dari lahir. Jadi pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral. Di antara karakter – karakter yang ada diantaranya akhlak budi pekerti. Discovery learning menurut J, Bruner adalah metode belajar yang mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman. Dan yang menjadi dasar dasar dari J.Bruner adalah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa peserta didik harus berperan secara aktif di dalam proses belajar. Untuk itu peserta didik diajak untuk mengorganisasikan bahan-bahan yang dipelajari pada KD 3,3 Memahami Ketentuan Tentang Bentuk Dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Eggen (2012 ; 189) menyebutkan langkah –langkah dalam discovery learning adalah 1) pemberian rangsangan atau stimulasi yaitu guru stimulus mengarah pada persiapan pemecahan masalah tentang materi yaitu Bentuk Dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia. 2) Identifikasi masalah yaitu memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan materi yang dibahas. 3) Pengumpulan data yaitu peserta didik dipandu untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan kebenaran dari identifikasi data yang sudah dilakukan yaitu membuktikan benar tidaknya hipotesis. 4) Pengolahan data yaitu tahap dimana peserta didik mengolah data atau informasi tentang Bentuk Dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia yang telah diperolehnya. 5) Tahap pembuktian atau verifikasi, pada tahap ini guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori atau pemahaman yang ia jumpai dalam kehidupannya tentang Bentuk Dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia. 6) Tahap Generalisasi atau menarik kesimpulan yaitu peserta didik dipandu guru diajak untuk menarik kesimpulan yang akhirnya dirumuskan tentang apa dan bagaimana Bentuk Dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini perlu penekanan pentingnya penguasaan peserta didik akan makna dan pengalaman belajar akan materi Bentuk Dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Dengan menerapkan pembelajaran PPKn berbasis discovery learning peserta didik akan menjadi aktif dan menyenangkan serta proses pembelajaranpun tidak membosankan. Peserta didik menjadi antusias aktif mengikuti prosesnya tujuan pembelajaran akan tercapai. (ti1/ton)
Guru PPKn SMPN 2 Tirto Kabupaten Pekalongan