RADARSEMARANG.COM, KETERAMPILAN membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan sarana pengembang kemampuan berbahasa Indonesia. Semakin giat seseorang terlibat dalam kegiatan membaca, maka semakin mantap pula penguasaan semua komponen bahasa itu.
Pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Kesesi, penguasaan menarik kesimpulan siswa kurang diperhatikan oleh guru. Dalam hal ini, guru hanya memberi tugas untuk membaca kemudian menyimpulkan sendiri suatu teks dan tidak menjelaskan secara rinci cara membaca dan menyimpulkan yang baik.
Peningkatan minat dan kemampuan membaca siswa, membutuhkan solusi berupa metode pengajaran inovatif dan kreatif. Salah satu metode pengajaran yang dianggap relevan oleh guru SMP Negeri 1 Kesesi dalam meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam membaca dengan menggunakan metode SQ4R (Survey, Question, Read, Recite, Review, dan Reflect). Dengan menerapkan metode SQ4R, siswa bisa lebih aktif di dalam kelas pada saat pelajaran berlangsung.
Dalam survei, siswa mulai meneliti, meninjau, menjajaki dengan sepintas kilas untuk menemukan judul bab, subbab, dan keterangan gambar agar pembaca mengenal atau familiar terhadap materi artikel yang akan dibaca secara detail dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca. Dalam melakukan survei, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri untuk dipakai menandai bagian-bagian tertentu.
Langkah selanjutnya adalah mulai membaca dengan teliti dan seksama, paragraf demi paragraf. Jika membaca dengan teliti dan seksama dirasa sulit, maka langkah membaca ini minimal untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada langkah Question.
Pada tahap recite, berhenti dulu dan renungkan kembali apa yang telah ditelaah tadi. Lihat kembali catatan yang telah anda buat dan ingat-ingat kembali ide-ide utama yang telah dicatat. Cara lain untuk melakukan recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang telah kita buat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku atau wacana kembali. Pada dasarnya recite bertujuan untuk mengutarakan kembali berbagai informasi baik yang berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita maupun informasi lainnya yang kita anggap penting, merangkumnya, dan menyimpulkan atas apa yang sudah dibaca sesuai dengan versi pembaca.
Tahap review yaitu memeriksa kembali keseluruhan bagian. Jangan diulang baca, hanya lihatlah pada judul-judul, gambar-gambar, diagram-diagram, tinjauan kembali pertanyaan-pertanyaan, dan sarana-sarana studi lainnya untuk meyakinkan bahwa kita telah mempunyai suatu gambaran yang lengkap mengenai wacana tersebut. Langkah atau tahap ini akan banyak menolong kita dalam mengingat bahan tersebut sehingga kita akan dapat dengan mudah mengingatnya. (Albert dalam Tarigan, 1079: 54-56) Secara singkat dalam tahap review dilakukan pengujian atau peninjauan terhadap kelengkapan pengutaraan kembali yang telah kita lakukan pada langkah recite. Maka, jika ada kekurangan kita lengkapi, jika ada kekeliruan kita perbaiki. Akhirnya tersusunlah struktur informasi yang jika kita kembangkan maka terciptalah wujud pengutaraan kembali yang relatif lengkap dan bagus.
Setelah selesai keseluruhan dari apa yang harus dibaca, pembaca perlu mengulangi untuk menelusuri kembali judul-judul dan sub judul serta bagian- bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu diingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali dilewati sebelumnya (Soedarsono,1993:54-63). (ti1/bas)
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kesesi Kabupaten Pekalongan