RADARSEMARANG.COM, Reading skill/ketrampilan membaca adalah kemampuan mengolah teks, memahami maksud dari teks dan memadukan dengan apa yang pembaca ketahui. Kemampuan individu memahami teks dipengaruhi oleh kecakapan mereka dan kesanggupan mereka mengolah informasi (Wikipedia). Permasalahan yang penulis hadapi adalah peserta didik belum bisa membaca jam, sehingga kesulitan saat merespon pertanyaan tentang jam berapakah sekarang.
Reading skill ini penulis ajarkan di kelas VII semester 1 SMPN 2 Purwanegara pada KD 3.3 yaitu:” Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, sesuai dengan konteks penggunaannya (perhatikan kosa kata terkait angka kardinal dan ordinal)”.
Pada bagian apersepsi, peserta didik diberi stimulasi untuk membaca jam dinding yang ada di kelas, dan beberapa gambar jam yang menunjukkan waktu. Dari kegiatan ini didapatkan kesimpulan, bahwa ternyata ada beberapa siswa yang belum bisa membaca jam. Padahal pada awalnya penulis berharap bahwa peserta didik sudah memahami tentang membaca jam. Asumsinya karena jam sudah diajarkan di sekolah sebelumnya. Ini tantangan bagi guru, sekaligus akan menghabiskan waktu yang cukup banyak. Karena mengajari peserta didik dari nol. Belum lagi mengajari cara membaca jam dalam bahasa Inggris. Untuk memudahkan dalam pembelajaran, penulis menggunakan media jam dinding bekas, agar bisa diputar sesuai jam yang diinginkan.
Pengertian media pembelajaran menurut H. Malik (1994) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan. Sekalipun menggunakan media yang sederhana dan hanya memanfaatkan barang bekas, tapi hal ini mampu menarik minat belajar siswa.
Mereka antusias mengikuti pembelajaran dengan baik. Peserta didik yang belum mampu membaca jam pun, terlihat senang dengan metode yang digunakan dan tanpa ragu mencoba untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Keterlibatan semua peserta didik dalam pembelajaran sangat diharapkan karena dapat digunakan sebagai salah satu indikator bahwa pembelajaran berhasil.
Setelah siswa dianggap mampu membaca jam dalam bahasa Indonesia, barulah diajarkan bagaimana cara membaca jam dalam bahasa Inggris. Ada sedikit kesulitan yang dihadapi dalam membaca jam. Karena cara membaca yang berbeda dengan kaidah membaca dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris yang dibaca menitnya dahulu baru jamnya, ini yang memaksa peserta didik berpikir keras sebelum menyebutkan jam. Meskipun ada cara mudah yaitu menyebutkan jam terlebih dahulu baru kemudian menyebutkan menitnya. Seperti kaidah dalam bahasa Indonesia. Perlahan tapi pasti, setelah diberikan cara membaca jam dalam Bahasa Inggris, dan diberikan banyak latihan dengan menggunakan media jam dinding bekas, maka tidak sedikit siswa yang berebut menjawab pertanyaan “What time is it?”. Kelas menjadi hidup, meski terdengar agak ramai dari luar kelas.
Apapun materi dan kondisi peserta didik, akan selalu ada cara untuk tetap bisa belajar dan membuat peserta didik paham dengan materi yang diberikan. Dan pemilihan media pembelajaran yang tepat, sekalipun sangat sederhana, akan memudahkan tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut. (btj2.1/lis)
Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara