31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Meningkatkan Aktivitas Belajar Prakarya melalui Saintifik di Masa Pembelajaran Daring

Oleh : Erixa Yusnita, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pelajaran Prakarya adalah pelajaran yang hampir semua peserta didik menganggap pelajaran yang tidak penting. Pembelajaran dengan pola daring atau pembelajaran dari rumah pastinya memiliki kendala dan tantangan salah satunya adalah masalah keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi semua guru dan tidak terkecuali bagi guru mata pelajaran Prakarya. Saat ini kami laksanakan proses pembelajaran prakarya di SMPN 3 Kedungwuni khususnya pada kelas VIII pada KD 3.4 Menganalisis rancangan pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan hasil samping dari pengolahan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat dengan menyajikan pembelajaran berbasis saintifik untuk meningkatkan aktifitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Hamalik (2009 ; 179) aktifitas belajar merupakan kegiatan yang diakukan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang cocok digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan aktifitas belajar peserta didik karena pendekatan saintifik ini menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami, berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah dan informasi yang berasal dari mana saja, kapan saja tidak tergantung informasi dari guru (Umar Hamalik, 2012 ;108).

Tahap-tahap atau sintak pembelajaran saintifik menurut Daryanto (2014) meliputi tahap mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Adapun penerapan saintifik pada pembelajaran prakarya khususnya kelas VIII pada KD 3.4 Menganalisis rancangan pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan hasil samping dari pengolahan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat adalah sebagai berikut : 1) Mengamati, tahap ini kgiatan pembelajaran diawali guru memberikan rambu-rambu yang harus diamati oleh peserta didik tentang rancangan pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan hasil samping dari pengolahan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat. 2) Menanya, pada tahap ini peserta didik dengan dipandu guru untuk mengumpulkan pertanyaan –pertanyaan tentang materi. 3) Mengumpulkan informasi, pada tahap ini peserta didik dimotivasi untuk mengumpulkan informasi baik melalui narasumber,perpustakaan maupun lainnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang rancangan pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan hasil samping dari pengolahan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat.4) Mengasosiasi yaitu tahap dimana peserta didik dimotivasi untuk memproses informasi yang sudah diperolehnya tentang materi yang sedang dibahas. 5) Mengkomunikasikan yaitu peserta didik dipandu untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan hasil atau informasi yang telah diperolehnya bisa melalui laporan ataupun mempresentasikan hasil tentang rancangan pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan hasil samping dari pengolahan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat. (bw2/ton)

Guru Prakarya SMPN 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya