RADARSEMARANG.COM, Menyimak merupakan salah satu aktivitas yang wajib dilakukan oleh seorang siswa. Oleh karena itu, keterampilan menyimak (listening skill) merupakan hal dasar dan hal yang sangat penting untuk dikuasai dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah.
Pentingnya kegaitan menyimak dalam proses kehidupan sehari-hari dibuktikan dengan penelitian Paul T. Rankin dan Miriam E.Wilt (Tarigan, 2008:12) yang melaporkan bahwa 42 persen waktu penggunaan bahasa tertuju pada menyimak dan jumlah waktu yang digunakan oleh siswa untuk menyimak di kelas-kelas sekolah dasar kira-kira 1,5 sampai 2 jam sehari.
Namun pada kenyataan kemampuan menyimak siswa di SDN Sengon 02 masih rendah, hal ini disebabkan berbagai faktor. Di antaranya kegiatan pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Masih terlihat banyak siswa yang tidak fokus dalam menerima pelajaran. Hal ini bisa dilihat dari hasil tes pada kondisi awal dapat diketahui sejumlah 17 orang atau 66,7 persen mendapat nilai di bawah KKM. Sedangkan 10 atau 33,3 persen siswa mendapat nilai lebih 65,00. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 56,6 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 33,3 persen.
Keberhasilan pencapaian SK dan KD tersebut sangat dipengaruhi oleh pemilihan metode pembelajaran dan media pembelajaran. Maka, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Sehingga mampu meningkatkan keterampilan menyimak siswa yaitu menggunakan metode cooperative learning dengan media gambar.
Penggunaan metode cooperative learning dalam pembelajaran keterampilan menyimak dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat siswa. Jadi, pokok-pokok penting yang telah disimak oleh siswa dibuat dalam bentuk cooperative learning, begitu juga mengidentifikasi unsur-unsur iklan dibuat dalam bentuk cooperative learning.
Kata kunci yang telah disimak oleh siswa tentunya lebih diingat lagi apabila dibuat dalam diskusi cooperative learning. Karena apa yang disimak siswa tidak berlalu begitu saja, tetapi telah terekam atau tersimpan. Kreativitas siswa juga dapat diasah dalam diskusi kelompok sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Selain penerapan metode cooperative learning, penggunaan media dalam pembelajaran menyimak juga sangat penting. Penggunaan media gambar dalam pengajaran menyimak dapat mengaktifkan dua indra siswa sekaligus, yaitu mendengar dan melihat.
Hal ini tentu mampu membuat kemampuan menyimak siswa lebih bagus karena selain menyimak siswa juga melihat apa yang diinformasikan. Informasi yang disimak oleh siswa pun menjadi lebih mudah dipahami dan waktu yang digunakan juga menjadi lebih efektif.
Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan menyimak siswa di SDN Sengon 02 Subah, Batang dengan menerapkan metode cooperative learning dan menggunakan media gambar mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan meliputi proses dan hasil pembelajaran keterampilan menyimak siswa. Kelas pun menjadi lebih hidup dan tidak ada lagi siswa yang pasif. (ti1/lis)
Guru SDN Sengon 02 Subah, Kabupaten Batang