RADARSEMARANG.COM, Proses pembelajaran dikatakan berhasil dengan baik tercemin dari hasil belajar peserta didik yang baik juga. Hasil belajar peserta didik mencakup tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tiga aspek inilah yang menjadi modal peserta didik dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Lalu bagaimanakah mengetahui keberhasilan proses pembelajaran ini? Pemerintah telah mencanangkan program Asesmen Nasional yang salah satu bagiannya adalah Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM yang akan mulai dilaksanakan pada tahun 2021.
AKM dirancang untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik dalam ranah kognitif berupa literasi dan numerasi. Diharapkan dengan penguasaan literasi dan numerasi dapat membantu peserta didik dalam berkontribusi dalam masyarakat. Sejauh mana peserta didik dapat menyelesaikan masalah dalam soal AKM berkaitan dengan pola pembelajaran dan penilaian yang diterapkan oleh guru mata pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran IPA (Sains).
Menurut Uus Toharudin, dkk (2011) hakikat Sains meliputi tiga unsur utama yaitu: sains sebagai sikap, sains sebagai proses, dan sains sebagai produk. Produk IPA bukan hanya dipelajari melalui hafalan sebagai produk yang siap pakai melainkan harus ditemukan terlebih dahulu melalui proses sehingga sikap ilmiahpun akan tersemat dalam diri peserta didik. Dengan berproses dalam pembelajaran IPA, diharapkan peserta didik SMP Negeri 1 Doro selain memiliki keterampilan dalam berpikir kritis dan kreatif juga mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan lebih baik sebagai cerminan dari literasi IPA yang dimiliki.
Langkah pertama dalam mempersiapkan kerja untuk peserta didik adalah mempersiapkan sarana belajar. Salah satu sarana yang penting dalam proses menemukan konsep-konsep sebagai bagian dari produk IPA adalah dengan lembar kerja peserta didik atau LKPD. LKPD dibuat sesuai dengan peruntukannya ataupun tujuannya seperti praktik di laboratorium maupun praktik di luar kelas atau bahkan untuk keperluan diskusi kelas atau kelompok. Peserta didik mengerjakan tiap langkah yang terdapat dalam lembar kerja. Pekerjaan ini menuntut proses berpikir peserta didik. Selain itu keterampilan berpikir, keterampilan bertindak juga akan berkembang. Muara dari proses ini adalah sebuah simpulan berupa konsep sebagai bagian dari produk IPA sebagaimana kerja seorang ilmuwan. Diskusi, presentasi dari konsep yang diperoleh selama berproses akan melatih keterampilan berkomunikasi dengan baik yang dibantu dengan peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
Langkah kedua untuk memperkuat memori tentang konsep yang telah ditemukan yaitu peserta didik mengerjakan tugas dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka (open-ended) sebagai bahan dalam pemecahan masalah yang bersifat kontekstual. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka diharapkan akan memunculkan banyak alternatif jawaban yang benar yang memerlukan keterampilan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi dalam penyelesaiannya. Banyaknya alternatif jawaban maupun produk (hasil keterampilan) merupakan bentuk dari kreativitas peserta didik. Ciri dari kreativitas adalah keunikan dan orisinalitas yang harus diawali dengan mencari berbagai hal yang mungkin (Bambang Subali, 2013). Dengan demikian peserta didik diharapkan mampu memilih satu dari banyak alternatif jawaban yang benar. Kemampuan dalam membuat keputusan yang paling tepat merupakan bagian dari keterampilan berpikir konvergen yang juga penting dimiliki oleh peserta didik. (ti1/ton)
Guru IPA SMP Negeri 1 Doro Kabupaten Pekalongan