RADARSEMARANG.COM, KEBERHASILAN kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah pengunaan alat peraga. Penggunaan alat peraga dapat membantu anak dalam memahami materi pelajaran, karena alat perga dapat memvisualisasikan materi yang abstrak.
Alat peraga menurut Sudjana (2009) adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajarlebih efektif dan efisien. Sedangkan menurut Faizal (2010) alat peraga pendidikan sebagai instrumen audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
Pelajaran matematika menurut anggapan sebagian besar siswa adalah pelajaran yang paling sukar. Begitu juga dengan siswa kelas VI SDN 03 Rogoselo Kabupaten Pekalongan dalam mempelajari mapel matematika KD bilangan bulat mengalami permasalahan, yaitu pada saat dijelaskan, mereka kurang paham. Sehingga pada saat penilaian harian hasilnya tidak memuaskan. Masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penulis mencoba menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif dibantu dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga yang penulis gunakan adalah pita garis bilangan. Pada saat menggunakan alat peraga ini harus memperhatikan prinsip kerjanya. Prinsip kerja yang harus diperhatikan dalam melakukan operasi penjumlahan maupun penguranagn dengan menggunakan alat peraga pita garis bilangan adalah sebagai berikut: Posisiawal benda yang menjadi model harus berada pada skala nol; Jika bilangan pertama bertanda positif maka bagian muka model menghadap ke bilangan positif dan kemudian melangkahkan model tersebut ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama. Proses yang sama juga dilakukan apabila bilangan pertamanya bertanda negatif; Jika model dilangkahkan maju dalam prinsip operasi hitung istilah maju diartikan sebagai tambah (+), sedangkan jika model dilangkahkan mundur, istilah mundur diartikan sebagai kurang (-);
Contoh penjumlahan : 3+(-5) = …? Caranya : Tempatkan model pada skala nol dan menghadap ke bilangan postif; langkahkan model tersebut selangkah demi selangkah maju dari angka nol sebanyak tiga skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut yaitu positif tiga; karena bilangan penjumlahnya merupakan bilangan negatif maka pada skala tiga tersebut posisi muka model harus kita hadapkan ke bilangan negatif; karenaoperasi hitungnya berkenaandengan penjumlahan, yaitu oleh bilangan negatif lima berarti model harus dilangkahkan maju dari angka tiga selangkah demi selangkah sebanyak lima skala; posisi terakhir model tersebut terletak pada skala negatif dua dan ini menunjukkan hasil dari 3+(-5), jadi 3+(-5)= (-2).
Contoh pengurangan : 3-5 =…? Caranya : Tempatkan model pada skala nol dan menghadap ke bilangan positif; langkahkan modeltersebut selangkah demi selangkahmaju dari angka nol sebanyak tiga skala (untuk menunjukkan bilangan pertama yaitu positif tiga); karena operasi hitungnya berkenaan dengan pengurangan, maka langkahkan model tersebut mudur dariangka tiga selangkahdemi selangkah sebanyak lima skala dengan posisi muka model tetap menghadap ke bilangan positif; maka posisi terakhir model terletak pada skala negatif dua,ini menunjukkan hasil dari 3-5, jadi : 3-5 = (-2).
Ternyata mengajar dengan menggunakan alat peraga pita garis bilangan ini dapat menambah semangat dan menambah keaktifan siswa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pada akhirnya, hasil belajar pun akan meningkat. Hal ini terbukti dari hasil penilaian harian. Sebelum menggunakan alat peraga, nilai anak-anak sebagian besar di bawah KKM (<65) setelah menggunakan alat peraga hampir seluruh siswa mendapatkan nilai di atas KKM.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga pita garis bilangan pada pembelajaran matematika kelas IV KD Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dapat meningkatkan semangat belajar, pemahaman, serta nilai siswa. (bp2/zal)
Guru SDN 03 Rogoselo, Kabupaten Pekalongan