26 C
Semarang
Friday, 24 October 2025

Tingkatkan Kompetensi Menulis Laporan Percobaan dengan TPR

Oleh : Hanif Triyanto, M.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran menulis bertujuan untuk memfasilitasi siswa agar dapat mengungkapkan gagasan pikiran dan perasaannya melalui bahasa tulis sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku. Namun, kenyataannya pembelajaran menulis yang sudah dilaksanakan dengan berbagai metode ini sampai sekarang belum membuahkan hasil yang optimal. Hal demikian juga terjadi pada siswa kelas 9 SMPN 1 Salaman Kabupaten Magelang. Dalam pembelajaran menulis teks laporan percobaan, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan belum mencapai ketuntasan belajar minimal.

Menulis merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami, Gie (2002:3). Menulis mengandung makna tidak sekadar menulis tanpa isi, melainkan menulis dalam konteks yang teratur, sistmatis, dan logis.

Laporan adalah segala sesuatu yang disampaikan seseorang, baik berupa lisan maupun tulisan, yang berisi kegiatan yang sudah dilakukan kepada pihak yang meminta hasil kegiatan tersebut. Sedangkan percobaan ialah suatu kegiatan penelitian untuk menguji atau membuktikan suatu teori. Dengan demikian, teks laporan percobaan dapat diartikan sebagai teks yang berfungsi untuk menyampaikan hasil kegiatan percobaan yang tujuannya untuk menguji atau membuktikan teori.

Metode Total Physical Response (TPR) merupakan suatu metode yang mengajarkan bahasa melalui kegiatan fisik atau aktivitas motor. Metode ini didasarkan pada keyakinan bahwa sebelum ada partisipasi lisan aktif dari siswa, pemahaman menyimak harus dikembangkan secara penuh seperti halnya pada anak-anak yang belajar bahasa ibu mereka. Hal ini dapat dianalogikan pada pembelajaran keterampilan menulis bahwa sebelum ada partisipasi tulis aktif dari siswa, pemahaman menyimak harus dikembangkan secara penuh.

Dalam makalah yang berjudul “Learning a Second Language Through Commons: The Second Field Test”, Asher dalam Tarigan, (1989: 188) menyebutkan bahwa ada tiga gagasan utama yang mendasari TPR, yaitu pemahaman bahasa lisan haruslah dikembangkan dalam kegiatan berbicara; pemahaman dan ingatan diperoleh melalui gerakan tubuh para siswa dalam menjawab atau memberikan responsi kepada perintah; dan para siswa hendaknya tidak pernah dipaksa berbicara/menulis sebelum mereka siap. Sebaiknya bahasa sasaran diinternalisasikan, maka berbicara atau mengomunikannya akan muncul secara alamiah.

Penerapan metode TPR dalam pembelajaran menulis teks laporan percobaan secara garis besar adalah seperti berikut. Siswa diminta untuk memilih salah satu percobaan sederhana yang akan dilakukan, misalnya percobaan mengukur kandungan listrik pada buah-buahan. Sebelum melakukan percobaan dilakukan, siswa diminta untuk mendiskusikan tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan tersebut. Setelah ditentukan tujuannya, siswa diminta untuk menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan. Setelah semuanya tersedia, siswa diminta melakukan percobaan sampai selesai.

Setelah selesai melakukan percobaan, siswa diminta menuliskan semuanya mulai dari tujuan, bahan dan alat, langkah-langkah percobaan, dan hasil yang diperoleh serta simpulannya. Dengan cara demikian, proses menulis laporan hasil percobaan cenderung lebih lancar karena mereka tinggal menuliskan apa yang sudah mereka lakukan. Aktivitas mereka saat melakukan percobaan terbukti memberikan kontribusi kemudahan dalam menulis. Hal seperti inilah yang disumbangkan oleh metode TPR dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil percobaan. (bw1/ton)

Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Salaman, Kab. Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya