RADARSEMARANG.COM, MENGAJAR siswa kelas 1 SD bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi ketika mengajar siswa kelas 1 SD. Guru kelas 1 SD harus mengejar target materi belajar di tengah banyaknya siswa yang belum bisa membaca. Selain itu juga siswa-anak masih sering berlari kesana-kemari di kelas, bercanda ledek-ledekan dengan temannya sampai menangis, bahkan sampai ada yang berkelahi. Siswa kelas 1 SD butuh penanganan intensif dalam hal perilaku mereka.
Pada kondisi pandemi seperti saat ini tantangan yang dihadapi ketika mengajar siswa kelas 1 SD semakin bertambah. Seperti yang terjadi di SDN Mojosimo, masalah koneksi internet menjadi kendala yang cukup berarti. Kesulitan koneksi internet dan fasilitas belajar daring lainnya sangat dirasakan oleh SDN Mojosimo yang berada di pedesaan. Padahal koneksi internet harus stabil agar pengajaran bisa tersampaikan kepada siswa dengan baik. Kemudian tantangan selanjutnya, peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran daring siswa Kelas 1 di SDN Mojosimo. Peran orang tua penting untuk kolaborasi dengan guru, karena sekarang orang tualah yang menjadi guru siswanya. Jadi, rumah itu harus nyaman untuk belajar dan orang tua perlu paham untuk membimbing anaknya, setidaknya kalau tidak mengerti materi dia harus bisa mengawasi anak ketika mengerjakan tugas. Masalahnya adalah jika orang tua level ekonominya kurang bagus. Selain itu ketika orang tua bekerja, tidak ada yang menemani anak belajar, jadi agak sulit untuk membimbing apalagi siswa SD kelas 1.
Di tengah keterbatasan dan tantangan yang ada, pembelajaran daring siswa kelas 1 di SDN Mojosimo memanfaatkan media grup Whatsapp. Pembelajaran difokuskan pada kemampuan membaca dan menulis. Orang tua mendampingi dan merekam siswa ketika membaca kemudian mengunggah video tersebut ke grup whatsapp setiap minggunya. Melalui video tersebut guru akan memantau bagaimana perkembangan kemampuan siswa dalam membaca setiap minggunya. Kemudian guru juga lebih mudah mengidentifikasi mana siswa yang sudah lancar membaca dan yang belum lancar. Selain itu, dengan dikirimkannya video tersebut di grup whatsapp siswa juga akan termotivasi dari teman-temannya yang sudah mahir membaca. Setiap minggunya guru akan memberikan evaluasi kepada orang tua siswa. Evaluasi ini diharapkan dapat memacu peningkatan kemampuan membaca para siswa.
Dengan diterapkannya metode pembelajaran seperti ini, perkembangan kemampuan membaca di SDN Mojosimo menunjukkan hasil yang cukup baik. Sebagian besar siswa kelas 1 SDN Mojosimo sudah lancar membaca. Sebagian kecil lainnya masih harus ditingkatkan lagi kemampuan membacanya. (bp1/zal)
Guru SDN Mojosimo, Kabupaten Demak