RADARSEMARANG.COM, Dalam Kurikulum 2013 menempatkan pendidikan karakter sebagai unsur pendidikan yang paling utama. Dalam kompetensi inti memuat sikap-sikap religius dan sikap sosial. Kenyataannya proses pendidikan di sekolah masih banyak yang mengedepankan aspek kognitif dibandingkan dengan aspek psikomotorik. Masih banyak guru belum mengajarkan bagaimana sikap yang baik yang harus dilakukan. Padahal dalam proses belajar dituntut kualifikasi tertentu dalam pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat pribadi (Isriani Hardini:2012:5).
Guru tidak tahu bagaimana dan kapan waktu untuk menyisipkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan dan tindakan. Pendidikan karakter tidak cukup hanya pegetahuan tetapi terkait erat dengan nilai dan norma (Akmad Muhaimin Azzel:2011:29).
Keberhasilan pendidikan karakter berkaitan erat dengan keberhasilan akademik, anak berkarakter baik biasanya prestasi akademik juga baik. Dengan pendidikan karakter, suasana sekolah dapat lebih menyenangkan dan kondusif untuk proses belajar mengajar yang efektif (Eko Handoyo, 2010:32).
Guru berperan penting mengajarkan sikap-sikap yang bisa menjadi jati diri siswa. Selain mengajarkan materi pokok sesuai KD guru mengisinya dengan karakter yang sesuai tema pembelajaran. Guru menerapkan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran yang tertuang dalam RPP berbasis berkarakter. Langkah yang biasa dilakukan, pertama, guru menyusun RPP dengan cara memasukan nilai-nilai karakter. Kedua, melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP. Ketiga adalah mengevalusi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa termasuk nilai sikap.
Ikatan kimia merupakan salah satu materi yang sangat terkait dengan kehidupan, ikatan kimia ada di sekitar kita dan kaya pesan moral yang dapat membantu pembentukan karakter siswa. Materi ikatan kimia di SMKN 1 Kaligondang dipelajari di kelas X semester 1. Siswa diharapkan mampu memahami proses pembentukan ikatan, kereaktifan unsur, kestabilan unsur dan kekuatan ikatan dan beberapa aspek sikap.
Guru menyampaikan fakta berdasarkan eksperimen misalnya ketika mengajarkan materi ikatan ion guru memberi pertanyaan bagaimana dan apa yang akan terjadi jika Na dan Cl tidak membentuk ikatan ion? Senyawa NaCl merupakan hasil ikatan antara ion Na yang bermuatan positif dan ion Cl yang bermuatan negatif. Keduanya ion tidak stabil, Na ingin melepaskan satu elektron dan Cl ingin menangkap satu elektron.
Jika ion H danion Cl bersatu akan terbentuk ikatan ion yang sangat kuat dan stabil karena terbentuk oleh muatan yang berbeda yang saling membutuhkan. Guru bisa menanamkan sikap mari berbagi, suka menolong, saling membutuhkan, memberi dan menerima, bersilaturahmi yang sangat bermanfaat dalam kehidupan nyata.
Pada ikatan kovalen senyawa HCl, atom H dan Cl keduanya tidak stabil karena belum memenuhi aturan duplet atau oktet. Jika atom H dan Cl ingin stabil maka keduanya berusaha membentuk ikatan dengan membentuk pasangan elektron bersama. Karakter yang bisa diambil di antaranya disiplin mengikuti aturan, menerapkan logika, pandai melihat peluang dengan segala kemungkinannya dan teliti.
Ikatan di masyarakat yang mengandalkan kerja sama, kebersamaan, menyadari peran masing-masing akan membentuk bangsa yang kuat. Semua keistimewaan ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan yang lainnya secara kimiawi adalah anugerahTuhan YME yang wajib kita syukuri.
Pendidikan berkarakter merupakan jawaban kondisi pendidikan sekarang ini. Manfaat penting dalam pendidikan karakter adalah jika generasi penerus yang kita didik berhasil menjadi generasi penerus berkarakter baik maka insya Allah individu, masyarakat bangsa dan negara Indonesia akan menjadi lebih baik (Warlan Sugiyo, 2016:16). Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap bertanggung jawab atas keputusan yang ia buat. Pendidikan karakter sangat penting bagi siswa, untuk bekal ketika sudah bekerja ataupun terjun di masyarakat. Sehingga bisa menjadi pemimpin yang berakhlak baik dan bertanggung jawab. Kecerdasan berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sesungguhnya. (btj2.2/lis)
Guru Kimia SMKN 1 Kaligondang, Kec. Kaligondang, Kabupaten Purbalingga