RADARSEMARANG.COM, MATERI Integrasi Sosial merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa. Materi ini diberikan di kelas VIII SMP semester 1. Pada saat tatap muka, bila metode yang dipilih dalam penyampaian materi ini dengan ceramah akan menyebabkan siswa mengantuk dan bosan. Guru harus menyesuaikan metode pembelajaran yang bisa membuat siswa tertarik dan mudah menyerap materi pelajaran. Di masa pandemi Covid-19, guru dituntut meningkatkan kemampuan teknologi informasi agar bisa menyampaikan pembelajaran dengan siswa yang berada di rumah. SMP Negeri 1 Suruh selain menerapkan pembelajaran tatap muka juga pembelajaran jarak jauh (daring). Media yang digunakan pada mata pelajaran (Mapel) IPS menggunakan whatsapp group (WAG). Pemilihan whatsapp sebagai media, karena sangat familier bagi siswa. Sedangkan model yang penulis pilih dalam pembelajaran materi Integrasi Sosial adalah Problem Based Learning (PBL).
PBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar mengenai kemampuan berpikir kritis dan dan kemampuan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensi dari materi pelajaran (Sujana Atep, 2020). Materi Integrasi Sosial merupakan materi konsep yang harus dipahami oleh siswa, materi yang tidak bisa dihafalkan sehingga perlu metode yang tepat untuk mempelajarinya yaitu dengan metode PBL.
Alat-alat yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran daring melalui WAG adalah handphone android, kuota internet dan laptop. Sebelum pembelajaran, terlebih dahulu dibentuk WAG. Langkah–langkah pembelajarannya, 1) guru menyapa siswa dan memimpin berdoa melalui WAG serta memerintahkan siswa untuk mengisi presensi melalui google form. 2) Guru menyampaikan sedikit pengantar masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari untuk memancing ketertarikan siswa belajar, dilanjutkan menyampaikan model pembelajaran, judul materi, tujuan, manfaat pembelajaran yang akan dilakukan. Dengan model ini siswa bisa berkesempatan melatih kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan mata pelajaran IPS. 3) Inti PBL, melalui WAG Kelas, guru membagikan materi melalui PPT dan link sumber pembelajaran pendukung. Langkah berikutnya, mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 5 siswa masuk dalam WAG kelompok untuk memecahkan masalah yang sama dimana guru sudah menyiapkan permasalahan yang berbeda untuk sejumlah anggota kelompok. 4) Guru membimbing pengalaman belajar individu maupun kelompok melalui diskusi di WAG kelas maupun WAG kelompok agar tiap-tiap kelompok bisa menyiapkan hasil diskusi dan mempresentasikan dalam bentuk teks, gambar, video atau voice note. 5) Evaluasi bisa dilaksanakan saat proses pembelajaran dengan melihat keaktifan siswa yang berkomentar dalam group WA. Sedang evaluasi hasil belajar, guru memberi penugasan melalui google form. 6) Guru melakukan penutup pembelajaran dengan apresiasi dan doa.
Penerapan PBL berbasis daring yang digunakan dalam pembelajaran materi Integrasi Sosial ternyata sangat efektif. Ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam diskusi melalui WAG, baik kelas maupun kelompok. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran yang lain. Semoga model pembelajaran PBL berbasis daring bisa diterapka mata pelajaran lain di masa pandemi. (bw1/ida)
Guru IPS SMPN 1 Suruh, Kabupaten Semarang