33 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika

Oleh: Rini Usmawati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, TUJUAN belajar dalam paradigma baru pendidikan di Indonesia bukan hanya untuk merubah perilaku siswa namun juga untuk membentuk karakter siswa itu sendiri.Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang tujuannya mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara yang baik dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter mencakup tiga unsur yaitu pengetahuan, perasaan, dan tindakan.

Secara umum pendidikan karakter memiliki sejumlah fungsi, diantaranya: Mengembangkan potensi dasar manusia agar menjadi individu yang berhati, berpikiran, dan berperilaku baik. Membangun dan memperkuat perilaku masyarakat indonesia yang multikultural. Membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional.

Penanaman pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini. Sejak anak-anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Keberhasilan pendidikan karakter di SD akan menjadi pondasi yang baik untuk membangun kepribadian siswa pada jenjang pendidikan berikutnya dan juga pada kehidupan masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu, peran guru sangatlah penting dalam menumbuhkembangkan karakter positif bagi siswa.Selama ini pendidikan karakter ditanamkan hanya pada dua mata pelajaran yaitu PKn dan Agama.Namun untuk menunjang keberhasilan dalam rangka menumbuhkembangkan karakter yang baik pada diri siswa adalah dengan mengintegrasikan pendidikan karakter pada semua mata pelajaran termasuk matematika. Sebagai guru matematika, penulis juga merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter siswa khususnya siswa di SMK Negeri 3 Jepara.

Pembelajaran matematika di sekolah tidak hanya dimaksudkan untuk membekali siswa agar menguasai matematika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, lebih dari itu, pembelajaran matematika juga dimaksudkan untuk membangun kepribadian siswa agar memiliki karakter-karakter yang mulia. Beberapa contoh karakter yang dapat dibangun dan dikembangkan dalam pembelajaran matematika adalah: Sikap teliti, hemat, dan cermat.Penyelesaian soal atau masalah dalam matematika menuntut siswa untuk mengerjakan secara teliti dan cermat langkah demi langkah.Setelah diperoleh penyelesaian maka perlu dicek ulang untuk mengetahui hal tersebut sudah sesuai dengan permasalahn yang dihadapi atau belum. Intinya matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati-hati dalam melangkah. Penggunaan simbol-simbol dalam matematika juga melatih siswa untuk bersikap hemat, simpel dalam bertindak, to the point, dan tidak bertele-tele.

Sikap jujur, tegas, dan bertanggung jawab. Matematika mengajarkan siswa untuk bersikap tegas. Misalnya 2 x 3 = 6 kalau hasilnya bukan 6 kita harus tegas mengatakan bahwa itu tidak benar. Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus didasarkan pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Disinilah matematika mengajarkan sikap jujur dan tanggung jawab. Sikap pantang menyerah dan percaya diri. Saat kita kesulitan atau gagal dalam menyelesaikan permasalahan matematika kita tidak boleh putus asa dan menyerah, Kita harus percaya diri dan semangat untuk mencari solusi dengan cara yang lain agar masalah tersebut dapat terpecahkan.

Dalam proses pembelajaran matematika, guru hendaknya menyusun rencana kegiatan pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa dapat termotivasi untuk mempelajari, memahami serta terlatih untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok, bersikap kreatif, kritis, konsisten, berikir logis, sistematis, menghargai pendapat, jujur serta bertanggung jawab. Sebagai contoh ketika seorang guru memberikan tugas kepada siswa untuk diselesaikan dirumah (PR), lalu siswa tersebut berusaha menyelesaikan tepat waktu dan benar-benar dikerjakan oleh siswa itu sendiri,itu artinya siswa tersebut memiliki rasa tanggung jawab, jujur, peduli dengan prestasi diri, menghargai gurunya serta komitmen terhadap kewajiban yang harus diselesaikan. Hal ini merupakan salah satu bagian kecil yang ternyata bernilai sangat besar untuk membiasakan siswa memiliki karakter mulia.

Melalui pengembangan nilai-nilai karakter dalam diri siswa, khususnya dalam pembelajaran matematika, diharapkan siswa selalu berusaha untuk menghargai apa yang mereka lakukan dan selalu melakukan hal baik yang seharusnya mereka lakukan. Seperti yang diterapkan di SMKN 3 Jepara. (pai2/zal)

Guru Matematika di SMKN 3 Jepara


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya