RADARSEMARANG.COM, Dunia pendidikan merupakan bagian tak terpisakan dari kehidupan masyarakat mengalami perubahan seirama kemajuan zaman. Kemajuan yang dicapai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan cepat memasuki dan mempengaruhi berbagai kehidupan masyarakat baik di kota-kota maupun dipelosok-pelosok desa.
Di satu sisi perkembangan iptek dan transportasi merupakan kemudahan. Makin canggihnya alat-alat transportasi dan komunikasi makin terbuka informasi dari berbagai belahan bumi. Di sisi lain globalisasi bidang teknologi dan komunikasi juga dapat membawa dampak negatif yang bisa mempengaruhi pendidikan.
Perkembangan akhir-akhir ini disaat masa pandemi Covid-19, salah satu alat komunikasi canggih yang dibutuhkan semua orang adalah handphone (HP) sering disebut juga dengan gawai. Dalam pembelajaran dimasa pandemi Covid-19 gawai merupakan kebutuhan pokok bagi siswa dalam mengikuti Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang biasa disebut pembelajaran daring (dalam jaringan). Dengan daring siswa mengikuti pembelajaran tanpa tatap muka, tidak bertemu guru secara langsung. Hal ini memang merupakan aturan pemerintah melarang adanya pembelajaran tatap muka yang menyebabkan kerumunan banyak orang dengan aturan protokol kesehatan yang ketat. Apalagi kota atau daerah tersebut merupakan zona merah.
Pembelajaran menggunakan gawai bagi siswa memang perlu dikawal ketat orang tua maupun guru karena siswa baru belajar bertanggung jawab. Siswa yang belum memahami manfaat penggunaan gawai, menggunakan gawai sebagai alat hiburan untuk main game, karena dengan gawai dapat diunduh berbagai permainan game. Namun bagi siswa yang sudah mempunyai rasa tanggung jawab, sudah mengerti tujuan penggunaan gawai akan memanfaatkannya dengan baik untuk pembelajaran.
Dimasa pandemi Covid-19 ini pembelajaran daring yang diterapkan di sekolah SMP Negeri 4 Semarang, sudah terprogram dengan baik. Dengan pengaturan jadwal yang ketat dan kerjasama orang tua siswa. Saling bahu- membahu fihak sekolah dan orang tua siswa program pembelajaran dapat berjalan lancar meskipun siswa tetap berada di rumah dalam pantauan orang tua. Begitu juga yang penulis rasakan dalam pembelajaran IPS daring yang penulis laksanakan di sekolah, para siswa begitu antusias mengikuti pembelajaran daring baik dengan model vicon maupun model pembelajaran lainnya melalui Youtube materi yang ditayangkan maupun tugas-tugas melalui grup WA.
Siswa banyak bertanya baik langsung di saat vicon maupun japri lewat WA. Siswa begitu ingin bertemu gurunya sehingga tanggapan dan antusias siswa memperhatikan keterangan guru.
Dengan jadwal yang diatur dan seringnya orang tua memperhatikan serta mengingatkan, anak-anak belajar bertanggung jawab dan belajar mandiri mengikuti pembelajaran , mengerjakan tugas, membaca buku materi dan lain-lain sesuai arahan guru. Jangan selalu diingatkan orang tua, anak-anak harus berlatih mandiri mempunyai kesadaran bahwa belajar adalah kebutuhannya dan belajar termasuk ketaatan kepada Tuhan. Dengan keteraturan belajar mandiri maka dapat dilihat hasilnya bahwa siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru, dikumpulkan tepat waktu dan nilainya memuaskan. Meskipun ada beberapa siswa yang terlambat dalam pengumpulan tugas karena keterbatasan alat komunikasi.
Dengan adanya pandemi Covid-19 pembelajaran menggunakan daring, kita menjadi tahu anak-anak yang telah menemukan tujuan belajarnya serta mencapai kemandirian. Mengerti akan tanggung jawab pribadi dan mana anak-anak yang perlu dibantu mencapai kesadaran bahwa belajar adalah kebutuhannya. (ips1/lis)
Guru IPS SMP Negeri 4 Semarang