RADARSEMARANG.COM, Guru saat ini dituntut agar selalu kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan untuk menunjang kesuksesan dalam mengemban tugas mulia yaitu mencerdaskan bangsa. Upaya meningkatkan keberhasilan pembelajaran merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Mata pelajaran matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan dan sulit dipecahkan karena beranggapan demikian maka hasil ulangan matematika materi Operasi hitung bilangan pecahan kelas VI SDN Ngalian Kecamatan Tirto yang diperoleh masih rendah , tidak memuaskan dan akhirnya siswa kurang berminat atau malas belajar matematika.
Dalam proses pembelajaran motivasi dan kemauan belajaran merupakan salah satu aspek penting. Kebanyakan, siswa yang hasil belajarnya rendah bukan disebabkan oleh kemampuannya kurang, akan tetapi dikarenakan motivasi dan kemauan belajar yang dimiliki rendah. Tidak adanya motivasi dan kemauan ini berakibat kurangnya bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran kebanyakan cenderung kurang bersemangat. Sebagian dari mereka ribut dan hanya bermain-main sendiri tanpa mempedulikan peringatan dari gurunya.
Dari gambaran di atas, guru harus kreatif dan inovatif dalam berusaha mencari solusi untuk menumbuhkan motivasi dan kemauan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian berkaitan penggunaan metode dan model pembelajaran. Metode harus bervariatif, sedangkan model pembelajaran yang digunakan harus tepat. Maka dari itu penulis menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran Example Non Example.
Examples Non Examples menurut Kiranawati (Ifank:2012) adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar. Selanjutnya menurut Kusuma (Ifank:2012), Examples Non Examples adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang penyampaian materinya berupa contoh-contoh.
Strategi yang diterapkan dari model pembelajaran Examples Non Examples bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan dua hal. Terdiri dari example non example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan sesuatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Examples Non Examples menurut Tukiran, dkk. (2011:99) yaitu: guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru menempelkan gambar di papan tulis atau tayangan melalui OHP, guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar, melalui diskusi kelompok 2-3 siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya, mulai dari komentar / hasil diskusi siswa. Guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai, dan terakhir kesimpulan.
Kelebihan dari model pembelajaran Examples Non Examples sebagai berikut: pertama siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar, kedua siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar, dan ketiga siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Model pembelajaran Examples Non Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan alat peraga seperti gambar, melibatkan keaktifan, kerja sama siswa dalam pembelajaran yaitu siswa melakukan diskusi kelompok, dan menyampaikan hasil diskusinya. Berdasarkan alasan tersebut penerapan model pembelajaran Examples Non Examples diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. (btj2.1/lis)
Guru SDN Ngalian, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan