25 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Detoksifikasi Rumah Meminimalkan Terjadinya Pencemaran Lingkungan Sekitar

Oleh : Purwaningsih,S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Rumah yang kotor, kumuh dengan penataan yang semprawut rentang terhadap penyakit, bakteri, parasit dan mikro-organisme lainnya. Kondisi rumah yang kurang sehat seperti ini, membuat penghuni rumah tidak nyaman, dan yang lebih berbahaya lagi apabila nantinya bisa menimbulkan dampak negatif bagi penghuni rumah.

Terlepas dari kondisi ekonomi yang berbeda, masing – masing rumah akan mengikuti sesuai dengan standar pemilik rumah. Untuk menjadikan rumah sehat yang memberikan kenyamanan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan.

Yakni dengan cara detoksifikasi rumah. Apa sih detoksifikasi rumah? Detoksifikasi rumah yaitu mengeluarkan racun-racun atau kotoran yang berada di rumah atau menetralkan racun yang ada di tempat tinggal anda. Apabila rumah terisolasi dari dunia luar, maka debu, kotoran dan racun – racun itu bisa terjebak di dalam rumah. Ruangan yang mendapat perhatian lebih untuk didetoks seperti kamar tidur, dapur, kamar mandi, ruang keluarga, perabot rumah tangga.

Mendetoks kamar tidur sangat penting karena pada saat tidur, tubuh anda bekerja untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengembalikan energi mental, hingga regenerasi sel di kulit, sehingga jangan sampai kamar tidur anda menjadi sarang kuman dan penyakit. Lalu mendetoks dapur, ruangan ini menjadi pemicu kotoran sehingga banyak bakteri yang mengendap kemudian berkembang biak. Untuk menghindari hal tersebut, maka dapur sebaiknya memiliki sirkulasi udara yang baik, adanya penerangan yang cukup dan sediakan tempat sampah tertutup. Kamar mandi merupakan sumber dari berbagai jenis bakteri, parasit dan mikro organisme lainnya. Dari sinilah mereka berkembang biak lalu menyebar ke seluruh bagian rumah. Oleh karena itu kamar mandi menjadi prioritas utama dalam penanganan detoksifikasi rumah. Selanjutnya yang perlu di detoksifikasi yakni perabot rumah tangga. Perabotan rumah tangga harus dalam keadaan bersih dan sehat serta penataan perabotan rumah sesuai dengan fungsinya, sehingga dapat menambah kenyamanan bagi penghuninya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan inilah akan menjadi sumber kenyamanan bagi pemilik rumah. Pencemaran lingkungan paling kecil dimulai dari rumah itu sendiri. Dengan lingkungan rumah yang sehat dan bersih diharapkan dapat meminimalkan terjadinya pencemaran lingkungan. Lalu bagaimana dengan lingkungan sekolah yang notabene penhuninya adalah anak – anak sekolah yang tidak biasa mengontrol kebersihan. Kebiasaan siswa yang buruk dalam membuang sampah inilah yang dapat mengakibatkan sekolah menjadi sarang penyakit dan bakteri.

Supaya hal tersebut tidak terjadi maka guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 3 Comal mengajarkan siswa sesuai dengan pemetaan silabus kelas 7 semester 2 pada bab pencemaran lingkungan. Untuk mencegah pencemaran lingkungan guru membiasakan siswanya untuk membersihkan lingkungan sekolah secara rutin satu minggu sekali. Dengan cara yang mudah yakni guru menyuruh siswa untuk menyiapkan botol bekas sebagai wadah sampah yang akan dipunguti mulai dari kolong meja hingga halaman sekolah. Setelah terkumpul, sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan nonorganik lalu dimasukkan ke dalam botol. Ketika botol sudah terisi penuh dengan sampah maka botol tersebut akan dikumpulkan dan ditanam untuk dijadikan pagar taman hias sekolah. Dengan demikian sampah di sekolah akan hilang dan akan tercipta taman sekolah yang terbuat dari bahan bekas yang berisi sampah yaitu botal tersebut. (db2/ton)

Guru IPA SMP Negeri 3 Comal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya