RADARSEMARANG.COM, MATERI tentang ciri-ciri makhluk hidup pada kelas 7 semester gasal pada Kurikulum 2013 adalah materi dasar yang harus diberikan kepada siswa kelas tujuh dengan tujuan siswa lebih mengenal tentang dirinya dan yang ada di lingkunganya. Harapannya, siswa mengetahui perbedaan dan persamaannya. Dengan demikian, siswa lebih paham mana yang sama dan yang tidak.
Ciri–ciri makhluk hidup sebagai berikut, bernafas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak (reproduksi), peka terhadap rangsangan dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Karena itu, kalau menggunakan metode ceramah atau gambar yang sifatnya teoritis, tentu sangat sulit dipahami oleh siswa. Karena itu, perlu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran dan kondisi siswa di dalam kelas. Di antaranya, dengan mengajak siswa keluar dari kelas untuk mengamati secara langsung tentang berbagai hal yang bisa lihat di lingkungan sekolah atau lingkungan rumah masing-masing siswa. Namun, sebelum itu sebaiknya siswa diberikan tugas membaca tentang ciri-ciri mahluk hidup. Hasil bacaan itu akan menjadi bekal pengetahuan untuk diperdalam saat melakukan pengamatan langsung di lingkungan sekitar.
Dalam pengamatan langsung ini, kali pertama guru mengajak dan mengarahkan siswa untuk mengamati hewan itu bernafas atau tidak, bergerak atau tidak, makan dan minum atau tidak, dan berkembang apa tidak, serta peka terhadap rangsang atau tidak. Kemudian guru mengajak siswa untuk bisa menyimpulkan persamaan dan ciri-ciri dirinya dengan hewan. Begitu juga dengan tumbuhan–tumbuhan. Guru juga mengarahkan siswa ke tanaman putri malu dengan mengamati sebelum dengan sesudah disentuh. Perhatikan bagaimana reaksi tumbuhan putri malu tersebut, dan hasilnya bagaimana.
Selain itu, ajak siswa memperhatikan ciri-ciri tumbuh-tumbuhan lainnya, di antaranya pohon mangga, belimbing, dan kacang tanah. Kemudian memperhatian ragam hewan, meliputi hewan sapi, kambing, ayam, ikan, burung dan kucing. Dengan mengajak siswa melakukan pengamatan, itu akan memudahkan siswa membedakan mana mahluk hidup mana yang tidak. Dengan pengamataan pula, siswa 90 persen bisa memahami ciri-ciri mahluk hidup.
Jika dibandingkan dengan metode ceramah akan menghasilkan yang lebih tinggi persentase dari pada metode lainnya. Metode ini mudah dilakukan dan praktikkan di lapangan. Bahkan, membawa hasil yang maksimal sehingga meningkatkan hasil belajar yang memenuhi dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan. (bp1/ida)
Guru SMPN 5 Sragi, Kabupaten Pekalongan