29.1 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Tingkatkan Belajar Membaca dengan Kartu Kata

Oleh: Tri Utami, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kemampuan membaca siswa tidak di dapat secara alamiah. Namun melalui kegiatan belajar mengajar. Banyak siswa kelas satu kurang minat untuk belajar membaca. Salah satu penyebabnya adalah pendekatan, metode, dan media yang di gunakan kegiatan pembelajaran kurang menarik serta memberi kesempatan kepada untuk aktif dalam pelajaran.

Mata pelajaran dalam bahasa indonesia merupakan mata pelajaran yang kurang diminati siswa kelas 1 karena banyak siswa yang beranggapan bahwa membaca itu sulit dan membosankan. Sulit karena harus merangkai huruf menjadi suku kata kata bahkan kalimat. Hal ini terjadi di SD Bandungrejo Magelang. Kurangnya minat belajar siswa menyebabkan hasil belajar membaca rendah. Bermain kartu kata ini sebagai penguasaan siswa atas keterampilan membaca yang dimiliki. Jadi, siswa seharusnya sudah memiliki dasar pengenalan huruf dan kata, siswa sudah bisa membaca sediki sedikit namun belum lancar.

Salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia di kelas satu yaitu tentang membaca lancar. Tetapi kenyataan yang ada menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas satu akan materi ini belum sesuai yang diharapkan. Untuk itu dibutuhkan penerapan model pembelajaran yang tepat agar dapat memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran yang adalah bermain kartu kata, karena dengan bermain, siswa akan lebih tertarik dan aktif mengikuti pembelajaran. Menurut Mr JUEL dalam Mr Sandjaja (2005) membaca merupakan sebuah proses untuk dapatr mengenal kata kata menjadi kalimat dan struktur baca.

Penerapan bermain kartu kata yaitu siswa diajak bermain dengan menyatukan kata-kata menjadi sebuah kalimat yang berdasarkan materi tentang menjaga kebersihan badan. Titik berat latihan menyatukan kata ini adalah keterampilan mengeja suatu kata. Kartu kata adalah media yang dibuat suatu kreativitas guru berbentuk potongan yang berisikan tulisan dan bersifat menjadikan komunikasi atau stimulasi kepada siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa yang dimaksud kartu kata adalah media visual yang merupakan alat permainan mengembangkan aspek kognitif, psikomotor dan melatih keterampilan berbahasa serta dapat memberikan situasi belajar yang sangat menarik dan menyenangkan.

Bahan bahan yang diperlukan pembuatan kartu kata antara lain kertas karton, kertas asturo, spidol, lem. Buat kartu kata sistematik mungkin agar siswa tertarik. Cara membuat kartu kata sebagai berikut : kertas karton dan kertas asturo dipotong sesuai ukuran 20×8 cm. Kemudian di sisi belakang ditempel kain perekat dan kertas tersebut diisi kata yang sesuai dengan materi tentang menjaga kebersihan badan. Setiap kata yang disebutkan siswa ditulis pada kartu kata kemudian ditempel pada kain flanel. Guru meminta siswa untuk mengulangi kata tadi bersama-sama. Siswa diajak bermain dengan menyusun kata kata menjadi sebuah kalimat. Kemudian guru menyuruh salah satu siswa berlatih membaca kata-kata yang ditempel di papan flanel, siswa lain menirukan.

Penerapan bermain kartu kata dalam pembelajaran membaca pada siswa, dapat meningkatkan kemampuan bahasa siswa sehingga memacu siswa aktif dalam setiap pembelajaran. Belajar membaca dan menulis dengan bermain finger painting. Metode penyampaian pembelajaran seorang guru bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik. Biasanya guru hanya menggunakan model pembelajaran yang masih konvensional dengan model ceramah. (fbs1/ton)

Guru SD Negeri Bandungrejo


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya