RADARSEMARANG.COM, Kualitas pendidikan menjadi tuntutan wajib yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dengan kualitas yang baik tentu akan dapat mendukung pencapaian kualitas SDM yang handal.
Rendahnya motivasi belajar siswa dapat dilihat pada saat siswa menerima materi pelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa siswa yang bermain sendiri, berbicara dengan teman saat guru menjelaskan, tiduran, membuat gaduh di dalam kelas, bermain telepon genggam (handphone), melihat sesuatu diluar kelas, maupun keluar kelas selama pembelajaran sedang berlangsung. Permasalahan belajar seperti yang diungkapkan tersebut terjadi pada siswa di kelas XI TBSM SMK Negeri 1 Sragi pada kompetensi dasar menerapkan cara perawatan sistem rem hidrolik mata pelajaran Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan hasil belajar siswa, salah satunya yaitu dengan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak yang ada dalam diri siswa mampu menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik )maupun dari luar diri siswa (ekstrinsik).
Motivasi berasal dari kata motif (kata benda) yang berarti pendorong, sedangkan motivasi adalah kata kerja yang berarti mendorong. Sumadi Suryabrata (2007:70) menyatakan motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan atau kekuatan dalam diri individu untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Hasil belajar (achievement) diartikan sebagai tingkat keberhasilan dengan mempelajari mata pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu (Hadari Nawawi, 1981:100). Nilai yang diperoleh setiap siswa dalam tes hasil belajar tidak selalu sama. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Upaya pemecahan masalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa direncanakan oleh peneliti dan disesuaikan dengan sarana pembelajaran dengan menggunakan sebuah strategi, yaitu dengan pemberian kuis yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kuis merupakan pertanyaaan yang diajukan kepada siswa dalam waktu yang terbatas kurang lebih 15 menit, pertanyaan tersebut berupa option atau jawaban singkat. Kuis untuk mendapat gambaran materi sebelumnya, yang telah diajarkan kepada mereka.Waktu pelaksanaan kuis pada umumnya di awal atau di akhir pembelajaran, manakala kita menemui materi yang telah kita uraikan sebelum atau sesudahnya. Dengan menerapkan pemberian kuis ini, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk memperhatikan penjelasan guru dan mempelajari materi yang telah disampaikan karena pada pertemuan berikutnya guru akan memberikan soal kuis tentang materi yang sudah disampaikan. Siswa yang termotivasi dalam belajar dapat dilihat dari ketekunan, perhatian, konsentrasi, minat dan kemandirian siswa dalam memecahkan masalah. (fbs1/ton)
Guru TBSM SMK Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan