RADARSEMARANG.COM, BAGAIMANA mengajarkan matematika tidak menakutkan namun menyenangkan dan membuat siswa termotivasi untuk belajar giat . ini merupakan pertanyaan awal sebelum guru memulai pembelajaran dikelas. Banayak siswa ketakutan kalo mendengar matematika, yang dibayangkan pusing dan membosankan. Maka menciptkan kelas matematika yang menyenagkan adalah tantangan guru matematika. Sering penyebabnya adalah metode atau pendekatan yang tidak tepat pada materi yang diajarkan. Pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang cukup sulit. Materi ini tidak hanya teoritis saja dalam penyampaiannya sehingga berujung pada kebosanan. Metode discovery learning salah satu metode yang bisa memotivasi belajar siswa pada pembelajaran materi transformasi geometri.
Model pembelajaran discovery learning ini merupakan pembelajaran yang disampaikan kepada siswa dan siswa akan memahaminya secara independen. Dalam hal ini siswa akan diberi kemampuan cara menjadi seorang ilmuwan. Dengan pembelajaran ini siswa tidak hanya berperan pasif menerima materi pelajaran. Namun juga memprosesnya sampai memahami dan menguasai yang biasa disebut pembelajaran aktif. Sehingga siswa bisa terbiasa untuk menciptakan sebuah ilmu pengetahuan. Berlandaskan Hosnan (2014:282), discovery learning adalah model pengembangan kemampuan belajar aktif pada siswa agar bisa investigasi dan mendapatkan ilmu secara mandiri. Dengan belajar aktif ini siswa juga bisa dilatif berpikir secara analisis dan problem solving sehingga ilmu pengetahuan bisa bertahan lama dalam diri siswa.
Pembelajaran materi transformasi geometri yang diajar kan berkaitan dengan pengetahuan jenis transformasi geometri diantaranya translasi refleksi dan rotasi. Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak. Artinya, translasi itu hanya perpindahan titik . Sama-sama berfokus pada titik Refleksi dalam transformasi geometri ini dapat dikatakan pencerminan. Refleksi ini memindahkan semua titik dengan menggunakan sifat pencerminan pada cermin datar. Rotasi dalam hal ini dapat dipahami sebagai memindahkan suatu titik ke titik yang lain. Prinsipnya, yakni memutar terhadap sudut dan titik pusat tertentu yang memiliki jarak sama dengan setiap titik yang diputar. Perlu diingat ya bahwa rotasi itu tidak mengubah ukuran.
Langkah-langkah penerapan metode Discovery Learning pada mata pelajaran matematika materi transformasi geometri sekolah menengah pertama sebagai berikut pertama, orientation, siswa akan dituntut untuk bisa memperhatikan informasi dari mulai latar belakang, pengenalan masalah dan kejadian, mengaitkan kejadian dengan pengetahuan lama. Pada sesi ini guru memberi materi tentang pengertian transformasi geometri , jenis –jenis dan contoh -contoh . Kegiatan pembelajaran yang dipresentasikan membuat siswa bisa mudah untuk dinilai. Kedua, Siswa akan membuat hipotesis yang berhubungan dengan masalah.
Siswa akan memformulasikan masalah yang ada dan menemukan tujuan dari proses pembelajaran. Ketiga, Siswa dituntut untuk bisa membuat strategi dan melakukan penelitian agar keabsahan hipotesis yang telah diformulasikan, dihimpun datanya dan menghubungkan hasil dari eksperimen menjadi terbukti. Keempat, Siswa akan menentukan apakah fakta yang telah diuji dari hypothesis testing sesuai dengan yang sudah diformulasikan. Pada sesi ini siswa bisa membuat perubahan hipotesis lama dengan yang baru.
Pada langkah ini bisa membuat siswa berkembang di ranah cara menyimpulkan, menganalisis, menafsirkan, evaluasi dan menjabarkan. Kelima, siswa akan melakukan aktivitas berupa menyusun strategi, memeriksa dan evaluasi. Penyusunan strategi mengaitkan antara aktivitas memutuskan tujuan dan metode untuk meraih tujuan tersebut. Aktivitas memeriksa atau mentoring adalah aktivitas yang mana untuk memahami kebenaran dari action yang dilakukan siswa yang berhubungan dengan hasil yang telah disusun strateginya. Guru akan memverifikasi hasil yang ada sehingga konsep bisa sesuai dengan aktivitas pembelajaran. Langkah ini akan membuat siswa menjadi lebih mampu untuk mengevaluasi, dan mengatur diri serta bisa menganalisis, menjabarkan, menafsirkan dan menyimpulkan.
Dalam praktiknya manfaat metode ini sangat berarti yakni dalam aktivitas belajar siswa akan aktif, ini dikarenakan mereka akan menyelesaikan permasalahan atau menemukan pengetahuan secara mandiri. Dengan model discovery learning siswa akan menguasai pelajaran secara mendalam. Ini dikarenakan siswa mencerna dan menemukan sendiri ilmu pengetahuan itu sehingga bisa lebih bertahan lama dalam ingatannya. Dengan memahami dan menemukan secara mandiri akan memicu rasa puas. Rasa puas tersebut akan memotivasi siswa untuk memahami dan menemukan lagi. ini menjadikan minat belajar akan berkembang. Dengan metode discovery learning in siswa akan terlatih untuk bisa belajar secara mandiri. Seperti yang diterapkan di SMPN 02 Siwalan. (fbs2/zal)
Guru Matematika SMPN 02 Siwalan