30.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Metode Bermain Peran Sukseskan Belajar Soal Cerita Matematika

Oleh : Lulu’il Maknun , S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, ADA banyak faktor yang mempengaruhi kebehasilan guru dalam mengajar, antara lain adalah penerapan metode yang tepat dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Teknik mengajar yang akhir¬-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah “metode penemuan”. Penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini siswa menemukan sesuatu hal yang baru. Metode penemuan (discovery) adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsif dengan proses mental.

Maka disini penulis memulai menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan materi supaya peserta didik dapat memahami dan bisa diprakktekkan pada kehidupan sehari-hari terutama pada Materi Penjumlahan pada Pecahan dalam bentuk soal cerita di kelas IV SDN 02 Wonokerto Kulon. Pembelajaran yang diawali dengan kenyamanan siswa, pengaruhnya siswa akan merasa senang dan merindukan untuk belajar. Penulis menerapkan metode dan stategi yang modern yaitu metode Bermain Peran. Bermain merupakan bagian terbesar dalam kehidupan anak-anak untuk dapat belajar mengenal dan mengembangkan keterampilan sosial dan fisik, mengatasi situasi dalam kondisi yang sedang terjadi. Fatmawati (2015) menyatakan role playing atau bermain peran merupakan suatu model pembelajaran yang meminta siswa untuk melaksanakan suatu peran sesuai dengan skenario yang telah disusun. Tujuannya untuk mencapau kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan oleh guru, ketika menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan teknik bermain peran. Langkah – langkah tersebut (Wicaksono dkk. 2016) sebagai berikut : Satu, Guru atau pembimbing perlu untuk menyusun atau menyiapkan tentang skenario yang akan ditampilkan di kelas. Kedua, Guru membentuk siswa dalam kelompok – kelompok. Ketiga, Guru memberikan penjelasan pada siswa tentang kompetensi – kompetensi yang ingin dicapai melalui kegiatan pembelajaran role playing. Kelima, Kemudian, guru memanggil siswa yang telah ditunjuk untuk memainkan peran sesuai dengan skenario yang telah disiapkan oleh guru. Keenam, Masing – masing siswa berada dalam kelompoknya, kemudian siswa tersebut melakukan pengamatan pada siswa yang sedang memperagaka skenarionya. Ketujuh, Guru meminta masing – masing kelompok untuk menyusun dan menyampaika hasil kesimpulan berdasarkan skenario yang dimainkan oleh kelompok yang lain. Kedelapan, Pada langkah terakhir ini, guru memberikan kesimpulan dari kegiatan role playing yang dilakukan bersama siswa. Kesembilan, Kesimpulan yang diberikan guru bersifat umum.

Terbukti setelah penerapan metode bermain peran dilaksanakan menghasilkan siswa SDN 02 Wonokerto Kulon yang bisa membayangkan dirinya di posisi orang lain dan bisa menyelami perasaan atau sikap yang tunjukkan oleh orang lain, sehingga siswa cepat memahami materi yang diajarkan karena mereka melihat, mempraktikkannya secara langsung. Hasil belajar matematika dalam bentuk soal ceritapun sukses tuntas diatas KKM. (fbs2/zal)

Guru SDN 02 Wonokerto Kulon, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya