RADARSEMARANG.COM, BERBAGAI usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar.
Permasalahan yang terjadi di SD Semut Kecamatan Wonokerto adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian per pokok bahasan selalu hasil belajar matematika di bawah rata-rata mata pelajaran lainnya. Hasil belajar matematika siswa lebih rendah lagi pada pokok bahasan luas permukaan bangun ruang. Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh sisi-sisi bangun ruang. Materi ini merupakan materi yang sulit bagi siswa.
Dengan melihat keadaan demikian, penulis mengubah metode pembelajaran dengan menerapkan sebuah metode yang sesuai dengan materi, yaitu dengan Metode Demonstrasi yaitu metode dimana pengajarannya menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu. Atau metode demonstrasi itu merupakan metode yang sangat mudah dan simple untuk membantu anak didik untuk mencari sebuah jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat diterapkan pada mata pelajaran selain matematika. Zuhairini (1993) : Memberikan pengertian bahwa metode pembelajaran demonstrasi adalah metode pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang meminta murid untuk dapat memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses melakukan sesuatu.
Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah: Satu, Perencanaa. Hal yang dilakukan adalah: Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir, menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan, memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, selama demonstrasi berlangsung, guru hendaknya introspeksi diri atas penjelasan dapat didengar dengan jelas oleh peserta didik. Semua media yang digunakan ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap peserta didik dapat melihat. Kedua, Pelaksanaan, Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya, memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik. Ketiga, Evaluasi. Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya.
Dengan penerapan model Demonstrasi ini dapat memfokuskan pengertian peserta didik terhadap materi pelajaran dalam waktu relatif singkat, dan dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena mereka ikut serta berperan secara langsung. (fbs2/zal)
SDN Semut, Kabupaten Pekalongan
