RADARSEMARANG.COM, IMAN kepada kitab Allah SWT berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ada empat kitab yang diturunkan, secara berurutan mulai dari yang pertama kali diturunkan hingga saat ini.
Keempat kitab yang wajib diyakini adalah, A) Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS pada abad ke-12 SM. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Nabi Musa AS yang diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Adapun bahasa yang digunakan adalah bahasa Ibrani.
B) Kitab Zabur, diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud AS untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.
C) Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa AS pada permulaan abad 1 M. Kitab ini diwahyukan di daerah Yerusalem, ditulis menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa AS, yakni kaum Nasrani.
D) Kitab Alquran, merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab Suci Alquran diturunkan Allah sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Alquran adalah kitab suci yang wajib diimani dan diyakini dengan keyakinan yang kuat akan kesuciannya. Berlainan dengan kitab-kitab suci sebelumnya, Alquran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril AS tidak secara sekaligus, melainkan secara beransur-ansur selama 23 tahun dan terdiri atas 114 surah serta 30 juz dan 6.666 ayat.
Baca juga : Sabar atas Cobaan, Tafsir Surah Al-Baqoroh 153-157
Wahyu pertama adalah surah Al-Alaq ayat 1 hingga 5, diturunkan di gua Hira’ ketika Nabi SAW sedang berkhalwah atau menyendiri. Pada saat itu, baginda diangkat menjadi Rasulullah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia.
Alquran dalam pandangan Islam memiliki posisi yang sangat jelas berkaitan dengan keberadaan teks-teks keagamaan yang termasuk dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada kaum sebelum kaum Nabi Muhammad SAW. Alquran juga diposisikan sebagai pembenar (mushaddiq) dan batu ujian/verifikator (muhaymin) terhadap kitab-kitab yang lain.
Alquran diturunkan kepada Nabi SAW untuk menghapus syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu. Ia merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa, sesuai bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia agar memperoleh kebahagiaan di Akhirat kelak.
Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak, yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Namun sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dicerminkan, a) meyakini bahwa sebelum Alquran, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, b) meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Alquran yaitu sebagai pedoman hidup, c) menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT, dan d) meyakini bahwa Alquran adalah mukjizat Nabi Muhanmad SAW sebagai penyempurna.
Semua umat muslim meyakini bahwa adanya wahyu progresif. Wahyu Tuhan berkembang seiring berjalannya waktu dan perbedaan kelompok di masyarakat.
Aturan-aturan yang terkandung di dalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu, Alquran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. (pai2/ida)
Guru SD Negeri Kuripan 02