RADARSEMARANG.COM, KELAS rendah merupakan kelas yang membutuhkan pendekatan secara mendalam dan membutuhkan suatu kesabaran yang luar biasa bagi seorang guru. Dalam keseharian kelas, I, II, dan kelas III masih ada saja siswa yang masih belum mampu menghitung, menulis angka, dan menunjuk angka secara lancar. Terutama kelas I, masih banyak siswa yang kadang bisa menyebut angka bahkan hafal menyebutkan angka, tetapi mereka kadang tidak tahu angka yang diucapkan tadi itu sepertiitu seperti apa. Hal ini juga terjadi di kelas I SDN Bangunsari kecamatan Pageruyung. Masih banyak siswa yang mampu mengucapkan angka tetapi tidak mampu menunjukkan angka sesuai yang disebutnya. Awalnya guru merasa heran kemudian berupaya bagaimana caranya agar siswa mampu mengenal angka sekaligus menunjuk serta mampu menulisnya. Kemudian guru mencoba model KilTu dan KerAng dengan harapan siswa dapat menyebutkan angka sekaligus munjuk dan menulisnya.
Berhitung merupakan suatu hal yang berkaitan dengan perhitungan terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berhitung bukan hanya menyuarakan bahasa tulisan atau menirukan ucapan guru dengan cepat, akan tetapi berhitung merupakan kerjasama beberapa keterampilan individu dalam mengamati, menyebutkan, memahami, dan menulis lambanag bilangan yang pasti dan sesuai dengan informasi. (Naga, 1980). Pembelajaran berhitung di kelas-kelas seperti di sekolah Taman Kanak-kanak terutama diarahkan agar anak memiliki keterampilan dalam berhitung melalui kegiatan praktis yang dilakukan sendiri oleh anak, namun pemahaman tentang konsep tertentu juga diperlukan dan diharapkan terpupuk melalui kegiatan tersebut. Untuk membantu pemahaman anak, pengajar juga hendaknya memilih sarana yang seuai dengan bahan pengajaran dengan menggunakan bahan sederhana atau mudah diterapkan.
Mengingat pentingnya pelajaran berhitung di kelas I maka guru kelas menggunakan pembelajaran Model KilBa dan KerAng pada siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut: Guru menunjukkan gambar kerikil batu yang ada dalam lingkaran dan angka di bawah lingkaran gambar kerikil batu; Guru menjelaskan tentang model KilBa dan KerAng sambil menunjuk pada gambar yang ada dipapan tulis. KilBa kepanjangan Kerikil Batu. Sedangkan KerAng kepanjangan dari Kertas Angka; Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa; Guru membagikan kerikil yang sudah disiapkan dan kertas angka kepada siswa; Guru membagikan kertas bergambar yang sudah ada keril dalam lingkaran da nada tulisan angka di bawah gambar keril batu; Guru menerangkan kepada siswa secara kelompok untuk meletakkan jumlah kerikil sesuai gambar dan mengambi angka dan menempelkan angka pada gambar yang sama dengan angka pada gambar; Guru mengamati hasil kerja siswa dan membimbing bagi kelompok yang kesulitan; Guru mengapresiasi hasil kerja kelompok siswa dan memotivasi siswa; Sebagai evaluasi akhir pembelajaran guru membagikan tugas individu dengan cara meletakkan kerikil sesuai gambar dan meletakkan angka sesuai angka yang tertera di gambar di meja masing-masing.
Ternyata setelah guru menggunakan Model KerBa dan KerAng siswa terlihat tertarik dan semangat mengikuti pelajaran. Siswa terlihat aktif seperti bermain dan ternyata siswa lebih mudah menghapal angka 1-10. Tidak hanya itu keberanian siswa juga bertambah terlihat banyak yang bertanya dan tidak terlihat takut pada guru. Kesimpulannya dengan pembelajaran Model KilBa dan KerAng mampu meningkatkan pemahaman anak dalam berhitung. (ips2/zal)
Guru SDN 2 Bangunsari, Kecamatan Pageruyung