RADARSEMARANG.COM, KEPALA sekolah memegang peranan penting dalam mewujudkan karakter dan budaya sekolah positif. Karena itu, mensyaratkan kemampuan multi tugas dan perubahan yang dinamis. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, tentu bisa diterima secara luas sebagai komponen kunci untuk terwujudnya pembenahan mutu sekolah. Termasuk dalam menciptakan karakter dan budaya di SDN 05 Cikadu.
Karakter dan budaya sekolah yang positif merupakan jantung dari perubahan dan pertumbuhan dalam dinamika pembelajaran di setiap sekolah. Budaya sekolah yang ditandai oleh lingkungan sekolah yang kondusif. Banyak pendapat tentang kriteria lingkungan sekolah yang kondusif. Dikutip dari Hendarman (2015), lingkungan sekolah yang kondusif itu secara umum dicirikan antara lain oleh adanya kesempatan yang memungkinkan kerjasama guru-guru untuk dapat mengembangkan profesionalitas. Maka, adanya penghargaan dan pengakuan atas capaian guru yang berdampak pada perubahan mutu sekolah, mengubah pola pikir untuk selalu mau belajar agar tidak ketinggalan dari kemajuan ilmu dan teknologi.
Karakter dan budaya sekolah yang positif merupakan dasar utama bagi kepala sekolah untuk menjadikan berbagai komponen keberhasilan sekolah dipertimbangkan sama pentingnya. Sebagai contoh, apabila kepala sekolah ingin meningkatkan capaian keberhasilan siswa-siswa untuk literasi membaca, maka seyogyanya meminta dan menghargai saran serta masukan dari guru yang berpengalaman. Tindakan yang dilakukan kepala sekolah ini merupakan wujud nyata dari mengapresiasi setiap individu yang terdapat dalam sekolah didasarkan atas pengalaman dan fakta. Hal ini sekaligus menjadi predikat antara setiap individu yang ada di sekolah dalam rangka perbaikan secara berkelanjutan. Karakter dan budaya sekolah ini memberikan kenyamanan guru-guru sehingga merasa memiliki arti bagi sekolah.
Cara lain yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk menciptakan karakter dan budaya sekolah yang positif adalah melalui pelibatan dirinya dalam berbagai kegiatan di sekolah. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa dialog dengan guru-guru sebelum dimulai pembelajaran di kelas, menyambut kedatangan siswa di depan pintu gerbang, dan menyapa orang tua yang mengantarkan, dan menyiapkan perencanaan yang dikaitkan dengan waktu mengajar guru maupun tenaga kependidikan lain, seperti pustakawan atau pegawai tata usaha. Kegiatan yang dilakukan kepala sekolah ini secara tidak langsung memupuk kuatnya budaya sekolah melalui rasa kepemilikan (sense of belonging) di antara individu pada sekolah, dan pengakuan keberadaan dari pihak-pihak, baik di dalam maupun di luar sekolah (Ha begger, 2008).
Beberapa hasil penelitian mendukung peran vital kepala sekolah. Kepala sekolah dipandang sebagai seseorang yang menghabiskan waktunya untuk memecahkan masalah pembelajaran di sekolah, dan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut berdampak secara tangible terhadap capaian belajar siswa di sekolah (Brenninkmeyer dan Splillane, 2008:436). Pendapat lain mengatakan bahwa kepala sekolah memiliki kekuatan untuk menjamin pengembangan dan perubahan pada sekolah-sekolah (Hopkins, 2001), berarti kepala sekolah harus mampu menjadi figur penengah dan sumber informasi bagi bawahannya.
Kepala sekolah yang baik, diharapkan, 1) membentuk pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru menjadi baik, 2) dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi lahirnya iklim kinerja dan hubungan antarmanusia yang harmonis dan kondusif, dan 3) dapat mempengaruhi dalam penentuan tujuan organisasi, memotivasi pelaku pengikut untuk mencapai tujuan, memperbaiki kelompok dan budayanya. (fbs1/ida)
________________________
(Kepala SD Negeri 05 Cikadu Watukumpul Kab. Pemalang)