26.9 C
Semarang
Sunday, 24 August 2025

Trik Memotivasi Siswa agar Semangat Belajar dan Patuh Orang Tua

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEBUAH peradaban akan menurun apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Banyak pakar, filsuf, dan orang-orang bijak yang mengatakan bahwa factor moral (akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masyarakat yang tertib, aman dan sejahtera. Salah satu kewajiban utama yang harus dijalankan oleh orang tua kepada anak-anak kita. Nilai-nilai moral kepada anak-anak kita. Nilai-nilai moral yang ditanamkan akan membentuk karakter (akhlak mulia) yang merupakan fondasi penting bagi terbentuknya sebuah tatanan masyarakat yang beradab dan sejahtera.

Pendidikan karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Banyak pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasanya kelak. Pembelajaran Agama kelas IV SDN Karanganyar pada KD Meyakini bahwa sikap hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai cerminan dari iman mulai diajarkan, tetapi peserta didik dalam menerima materi ini belum bersungguh-sungguh sehingga mempengaruhi hasil belajar yang kurang maksimal. Dan sebagian siswa ketika berada di lingkungan sekolah masih kurang menjiwai materi yang disampaikan sehingga waktu berada di lingkungan sekolah belum disiplin, misalnya mengumpulkan tugas.

Maka penulis menerapkan sebuah trik supaya siswa tertarik, bersemangat untuk belajar agama yaitu dengan cara : Satu, Menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran, karena dengan menyampaikan tujuan pembelajaran maka siswa juga diajak untuk semakin memahami alasan mereka belajar suatu materi pelajaran. Kedua, Variasi kegiatan, Setiap kali hendak mengajar guru harus memikirkan variasi pembelajarannya. Misalnya, dengan cara bermain peran, berdiskusi, melakukan eksperimen dan lain-lain. Ketiga, Suasana belajar yang menyenangkan. Menciptakan suasana menyenangkan dan siswa tetap focus dalam pembelajaran, misalnya bernyanyi, mendongeng, melakukan aktivitas permainan dan lainnya. Keempat, Berikan reward, siswa SD lebih membutuhkan penghargaan daripada kritikan. Dan penghargaan paling sederhana adalah berupa pujian. Kelima, Sampaikan criteria penilaian. Guru perlu menyampaikan kepada anak-anak didiknya criteria penilaian apa saja yang akan diambil, misalnya dari kepercayaan diri, intonasi suara, ekspresi dan lainnya. Keenam, Memberikan komentar dengan kalimat positif. Keenam, Memberikan komentar dengan kalimat positif, misalnya “pintar…’, “lebih semangat dalam belajarnya ya…” dan lainnya. Ketujuh, Ciptakan suasana kompetetif. Salah satu aktivitas yang berbau kompetesi adalah cerdas cermat. Kedelapan, Perhatikan usaha, bukan hasil. Hindari fokus pada hasil, nilai, atau peringkat anak. Hargai segala pencapaian yang telah ia dapat, sekecil apa pun itu.

Setelah penerapan strategi memotivasi belajar dilaksanakan maka tercapailah harapan yang diinginkan guru untuk mewujudkan siswa yang lebih baik. Adapun manfaat perencanaan pembelajaran lainnya adalah untuk sumber pembelajaran yang tepat. Cara belajar yang tepat membuat semua lebih baik dan pelajaran yang di lakukan lebih baik dan mudah dimengerti. (bp1/zal)

Guru SDN Karanganyar, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya