RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu dua arah antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi (Munif Chatib). Suatu sistem bertujuan untuk membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Brigg, 1979).
Sehingga siswapun bisa belajar dengan baik, dengan menggunakan metode pembelajaran dapat didukung penyampaian materi yang bagus dan juga menarik.
Namun sering kita ketahui bahwa siswa merasa bosan dan jenuh dengan apa yang telah diajarkan oleh guru.
Terutama kalau guru hanya menyampaikan materi dengan hanya menggunakan ceramah saja, rasa bosan dan jenuh yang seringkali dialami para siswa di dalam kelas seharusnya tidak dibiarkan begitu saja. Hendaknya para guru bisa mengatasi siswa bosan di kelas dengan cara mengubah pola belajarnya yang lebih menarik minat para siswanya.
Untuk menghindari siswa bosan dan jenuh saat proses belajar mengajar dalam materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI di kelas XI MIPA dan XI IPS di SMAN 3 Pemalang adalah menggunakan metode bermain peran. Metode bermain peran merupakan salah satu permainan gerak yang di dalamnya terdapat aturan tujuan dan sekaligus melibatkan unsur bahagia. Dalam bermain peran siswa mesti diarahkan pada situasi tertentu seakan-akan berada di luar kelas, meskipun kenyataannya pada saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas (Jill Hadfield, Basri Syamsu, 2000). Bermain peran dilakukan dengan melibatkan siswa untuk memerankan suatu karakter atau situas tertentu.
Metode ini dapat melatih komunikasi siswa dalam berinteraksi dengan orang lain. Bermain peran adalah suatu alat belajar yang mengembangkan keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antarmanusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel dengan terjadi dalam kehidupan sebenarnya.
Dengan metode ini siswa dapat mempraktikkan materi secara langsung dan melatih rasa percaya diri siswa dengan melakukan peran tertentu di depan kelas. Langkah-langkah dalam pembelajaran metode bermain peran adalah, pertama tahap persiapan antara lain guru akan meminta siswa untuk membuat kelompok untuk implementasi bermain peran.
Guru akan mengutarakan dengan gamblang tentang kompetensi yang harus diraih pada aktivitas pembelajaran bermain peran. Selanjutnya guru akan menunjuk siswa untuk memperagakan sebuah peran sesuai dengan skenario yang sudah dibuat. Siswa yang berada di dalam kelompok belajar diminta untuk mengamati kinerja siswa yang sedang mempertunjukkan peran. Berikutnya kelompok belajar siswa diminta untuk membuat dan mempresentasikan kesimpulan yang berlandaskan skenario yang telah dimainkan kelompok belajar lain. Pada tahap akhir guru akan membuat kesimpulan dari aktifitas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa mengutarakan kesimpulan yang mudah dan bisa dipahami siswa dengan baik. Secara tidak langsung siswa akan mulai paham dan mengerti tentang orang lain. Dalam artian dalam diri siswa akan tertanam sikap toleransi dan mudah memahami sudut pandang orang lain.
Dengan pembelajaran menggunakan metode bermain peran membuat para siswa memahami terhadap materi yang diberikan guru, siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif pada waktu main drama. Juga para siswa dapat mengambil hikmah dari peran tokoh-tokoh yang secara langsung terjun dalam persiapan proklamasi kemerdekaan yang dilaksanakan pada saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Sehingga siswa dapat mengenang peristiwa yang terjadi, mengenal tokoh-tokoh yang menjadi pahlawan bangsa dan mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi. (fbs2/lis)
Guru sejarah SMAN 3 Pemalang