RADARSEMARANG.COM, Globalisasi merupakan suatu rangkaian proses yang mengintegrasi kehidupan di dalam ruang dan waktu. Pembelajaran jarak jauh bisa jadi tidak menghasilkan apa-apa jika peserta didik tidak menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini materi yang disampaikan harus bisa memikat dan menarik motivasi belajar siswa.
Guru SMP Negeri 1 Wonosegoro mendapat pelatihan belajar jarak jauh atau mode daring. Dalam pelatihan ini guru dituntut untuk bisa mempraktikkan dengan sesama guru yang nantinya akan diterapkan ke peserta didik.
Masa pendemi ini berdampak besar tehadap berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Memang bukan perkara mudah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Keputusan belajar jarak jauh atau belajar di rumah diambil dengan kesadaran penuh bahwa Covid -19 sangat berbahaya dan mudah menular pada siapapun tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Sekolah merupakan tempat yang paling mudah menularkan Covid-19. Pembelajaran akan berlangsung hingga situasi memungkinkan.
Situasi ini menjadi kesempatan baik untuk orang tua untuk mendampingi secara langsung dan memperkuat interaksi antara anak dan orang tua. Di SMP Negeri 1 Wonosegoro juga menyediakan internet gratis bagi siswa yang wilayahnya tidak ada internet dan memberi kesempatan siswa yang tidak memiliki android untuk mengambil tugas-tugas dari masing-masing guru.
Namun siswa hanya sedikit yang mau datang ke sekolah karena ada beberapa warga yang merelakan untuk anak sekolah menggunakan internet miliknya. Hingga kini pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Wonosegoro masih dengan belajar jarak jauh (BJJ), guru selalu memantau siswa.
Kita tahu bahwa belajar jarak jauh memerlukan paket data yang besar. Dengan adanya internet gratis diharapkan bisa membantu pelajar yang memiliki keterbatasan fasilitas internet. Masa pandemi seperti ini khususnya bidang pendidikan bukan perkara kecil namun kita juga tidak boleh berpasrah diri. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pembelajaran merupakan kewajiban yang melekat pada diri seorang guru yang tidak peduli dengan kondisi dan situasi yang harus dihadapi.
Pertengahan hingga akhir Maret merupakan awal pembelajaran jarak jauh bagi SMP Negeri 1 Wonosegoro yang awalnya menggunakan sistem WA (WhatsApp) dan ada pula aplikasi google classroom. Salah satu materi pembelajaran yang diberikan saat pandemi adalah interaksi keruangan antara negara-negara ASEAN dalam bentuk video peta ASEAN. Namun ada beberapa siswa yang tidak memiliki android dan akses internet juga mengalami kendala dan muncul keluhan keluhan. Untuk meningkatkan kemauan siswa mengikuti pembelajaran IPS jarak jauh penulis memberikan kebebasan siswa untuk melakukan eksplorasi tentang materi pelajaran dan memberi kebebasan menggunakan sumber-sumber belajar yang lain. Penulis sebagai guru IPS juga harus banyak belajar dan tidak boleh kalah dengan siswa. Penulis mengikuti pembelajaran berbasis TIK yang bisa membelajarkan siswa di rumah dan banyak mendapatkan tambahan ilmu.
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh guru juga membuat jadwal pelajaran yang dimulai dengan presensi terlebih dahulu dan tidak lupa dewan guru SMP Negeri 1 Wonosegoro juga membentuk grup mata pelajaran dengan aplikasi WA. Kita harus tetap mendukung kebijakan pemerintah dan tetap semangat demi kemajuan dan menyukseskan anak-anak bangsa Indonesia khususnya pada masa pandemi ini. (ips1/lis)
Guru IPS SMP Negeri 1 Wonosegoro