RADARSEMARANG.COM, SAMA dengan sekolah di daerah lain, SMP Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal dalam memberikan pelayanan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini juga menggunakan sisstem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa Kabupaten Kendal termasuk daerah zona merah, utamanya di Kecamatan Kaliwungu yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai episentrum penyebaran Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hamid Muhammad menjelaskan, sebagai upaya untuk menegakkan Kegiatan Belajar Bengajar (KBM) di tengah Pandemi Covid-19, Kemendikbud telah mengatur kebijakan melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Kementerian Pendidikan yang memuat empat hal pokok utama strategi pembelajaran di masa pandemi yang diusung oleh Kemendikbud adalah : pembelajaran daring baik secara interaktif maupun non interaktif, pendidikan tentang kecakapan hidup, kontekstual termasuk pengetahuan tentang pandemi covid-19, pembelajaran di rumah disesuaikan dengan kondisi siswa termasuk lingkungannya , dan tugas yang diberikan tidak membebani.
“Pembelajaran daring tidak sekedar memindahkan sekolah di rumah, namun pilihlah materi-materi esensial yang perlu dilakukan oleh anak-anak di rumah,” jelas Hamid dalam telekonferensi bersama para guru dan pegiat pendidikan di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (2/5).
Salah satu alternatif yang dilakukan di SMP negeri 1 Kaliwungu agar pelayanan pembelajaran dapat dilakukan lebih efektif, digunakanlah sistem belajar Rubelin (Ruang Belajar Interaktif). Sistem ini untuk menyederhanakan ruang belajar dan keterbatasan suber daya pengajar yang masih gagap teknologi.
Dalam sistem Rubelin, diawali dengan MGMP sekolah yang harus diaktifkan. MGMP sekolah sangat diperlukan dalam rangka memilih kompetensi yang essensial, menyusun perencanaan pembelajaran, memilih strategi pembealajaran, memilih konten IT yang akan dipakai dan agar kegiatan lebih sederhana, memungkinkan bisa menentukan personal guru yang mewakili menjadi peraga shoting video pembelajaran
Sistem pembelajaran berbasis kelas, disederhanakan menjadi sistem pembelajaran berbasis ruang belajar interaktif (Rubelin) dengan menggunakan aaplikasi Grup Whatsaap. Agar lebih sederhana dan efektif beberapa kelas paralel digabung menjadi satu ruang belajar dalam bentuk Grup Whatsaap. Di SMP Negeri 1 Kaliwungu yang terdiri dari 25 rombongan belajar disederhanakan menjadi 9 Ruang Belajar Interaktif (Rubelin). Dengan demikian sistem belajar bisa lebih sederhana, lebih efektif dan guru dalam satuan MGMP bisa saling mengisi bergantian. Dalam Rubelin, aantara siswa sebagai anggota grup, wali kelas , guru mata pelajaran dan operator bisa saling berkomunikasi interaktif.
Untuk mendukung keberlangsungan pembelajaran di Rubelin,operator yang tergabung dalam Tim ICT sangat diperlukan dalam rangka membimbing, memfasilitasi dan membantu utamanya untuk guru-guru yang terkendala dalam penguasaan ICT. Guru guru muda yang melek internet diberdayakan untuk memfasilitasi pembuatan video pembelajaran, penggunakan aplikasi Zoom, google form dan sebagainya yang utamanya membantu keberlangsungan interaksi guru dan siswa dalam Rubelin.
Pembuatan konten video pembelajaran biasanya berdurasi 20 menit. Hal ini perlu ada pembatasan waktu, agar siswa bisa menghemat kuota data. Selebihnya siswa bisa berinteraksi dan tanya jawab bersama guru dalam rubelin. Pembuatan konten video pembelajaran ini diakukan seminggu sebelum materi pembelajaran akan diajarkan secara daring di Rubelin.
Jadi salah satu kunci utama agar kegiatan pembelajaran jarak jauh bisa berjalan efektif adalah melalui penyederhanaan ruang belajar berbasis kelas ke sistem ruang belajar interaktif (Rubelin) yang terdiri dari gabungan beberapa kelas melalui grup whatsaap. (dj1/zal)
Kepala SMPN 1 Kaliwungu, Kendal