RADARSEMARANG.COM, Dalam pelajaran bahasa Inggris, pengucapan (pronunciation) adalah sangat penting. Bila siswa dapat mengucapkan kata atau frase dengan benar, maka mereka akan dapat mengekspresikan pikirannya dalam bahasa Inggris. Dalam kenyataannya, banyak siswa yang malu untuk berbahasa Inggris karena merasa pengucapannya tidak benar.
“Pronunciation is the way language or word is spoken” (Hornby, 1995: 928). Menurut Hormby pronunciation adalah cara dari suatu bahasa atau kata diucapkan. Agar dapat mengucapkan kata atau frase dengan benar siswa perlu belajar dengan media dan alat bantu pengucapan. Kita bisa menggunakan media dan alat bantu pengucapan yang sederhana yaitu, secarik kertas, permen lolipop, pensil dan cermin.
Ini adalah cara mengajarkan pengucapan (pronunciation) dengan media yang sederhana. Secarik kertas untuk mengajarkan pengucapan ‘p’ dan ‘t’, misalnya pada kata pen, pencil, pet, pop, paper, tea, time, top, table, dan sebagainya. Pengucapan ‘p’dan ‘t’ dalam bahasa Inggris harus ada letupan tidak sama dengan pengucapannya pada bahasa Indonesia. Untuk menunjukkan adanya letupan kita letakkan secarik kertas dekat bibir kita. Kertas tersebut haruslah berbentuk lembaran tipis yang mudah bergetar bila terkena hentakkan udara, jadi kertas tersebut tidak dilipat. Kita ucapkan kata pen /pen/ dengan ‘p’ meletup, yaitu ada hentakkan udara pada kertas, sehingga kertas tersebut bergetar. Bila kertas tidak bergerak berarti pengucapannya belum benar. Cara yang sama unuk mengucapkan kata time /taɪm/, tea /ti:/ dan table /teɪbl/.
Berikut ini adalah cara mengajarkan pengucapan dengan menggunakan permen lolipop. Media ini kita gunakan ketika kita mengajarkan pengucapan ‘th’ seperti pada kata the, though, than, then dan sebagainya. Untuk menghasilkan suara ‘th’, kita tempatkan ujung lidah di antara kedua gigi atas dan bawah. Ujung lidah sedikit keluar, kita tempatkan permen lolipop di depan bibir, pengucapan kata tersebut benar bila ujung lidah menyentuh sedikit permen lolipop.
Mengajarkan pengucapan dengan menggunakan pensil. Alat ini kita gunakan untuk mengajarkan pengucapan ‘r’ /α:/ misalnya pada kata dark, bark, rear, dan sebagainya. Dalam Bahasa Inggris pengucapan ‘r’, lidah tidak bergetar berbeda dengan pengucapannya dalam bahasa Indonesia. Untuk mengajarkan ucapan ini, siswa diminta untuk menggigit pensil secara melintang dengan ujung gigi mereka. Siswa diminta untuk mengucapkan ‘r’ sedemikian sehingga ujung lidah tidak menyentuh pensil.
Menggunakan cermin untuk mengajarkan pengucapan /o:/, misalnya pada kata door /do:/, / i:/ pada kata beat /bi:t/, / ɪ / pada kata bit /bɪt/. Pada dasarnya fungsi cermin adalah untuk melihat gerakan bibir. Pengucapan kata beat /bi:t/ bibir kita agak melebar seperti sedang sedikit tersenyum. Pengucapan bit /bɪt/, bibir kita tidak melebar tetapi relaks. Pengucapan kata door /do:/, bibir terlihat membetuk lingkaran.
Kelebihan media ini adalah mudah dilakukan dan sudah tersedia di lingkungan siswa. Untuk siswa, belajar menggunakan media ini terasa sangat menyenangkan, karena mereka melakukan hal yang baru dan seperti sedang bermain. Media ini sangat membantu siswa untuk mengucapkan kata-kata sulit dalam bahasa Inggris yang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Media ini terbukti membantu meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam speaking siswa kelas 9A SMP Negeri 1 Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. (bp2/lis)
Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Kandangserang, Kabupaten Pekalongan