RADARSEMARANG.COM, Pada pembelajaran matematika tentang bilangan berpangkat di kelas IX Sekolah Menengah Pertama, khususnya SMP Negeri 2 Siwalan, beberapa siswa mengalami kesulitan. Penulis menggali untuk membuat pembelajaran materi tersebut menjadi mudah dan menyenangkan. Metode TSTS atau two stay two stray yang menjadi pilihan.
Menurut Suprijono (2010:93) model Two Stay Two Stray atau dua tinggal dua tamu. Pembelajaran dengan model ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi antar kelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompok asal, baik peserta didik yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan.
Karakteristik Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray. Model pembelajaran dua tinggal dua tamu (Two Stay Two Stray) bisa digunakan di semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan anak didik. Struktur dua tinggal dua tamu memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada materi bilangan berpangkat di kelas IX sekolah menengah pertama sebagai berikut Pertama, Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa. Kelompok yang dibentukpun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray bertujuan untuk saling membelajarkan (peer tutoring) dan saling mendukung.
Kedua, guru menjelaskan defisini dan ciri bilangan berpangkat pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertemu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. Kemudian, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain lalu kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka dan terakhir pemberian penghargaan yang dilakukan oleh guru. (fbs1/ton)
Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 2 Siwalan