RADARSEMARANG.COM, Pendidikan Islam merupakan keharusan mutlak untuk dilaksanakan secara konsisten dengan penuh rasa tanggung jawab, guna mencapai kesejahteraan hidup sebagai wujud peribadatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT adalah berkaitan tentang urgensi pendidikan, yakni iqra’, perintah membaca. Hasil usaha belajar membaca ayat-ayat qur’aniyah, dapat menghasilkan ilmu agama seperti fikih, tauhid, akhlak dsb. Sedangkan hasil dengan usaha membaca ayat-ayat kawniyah, dapat menghasilkan sains seperti fisika, biologi, kimia, astronomi dan semacamnya. Intinya ilmu yang bersumber dari ayat-ayat qur’aniyah dan kawniyah, harus diperoleh melalui proses belajar membaca.
Fungsi pendidikan Islam merupakan realisasi dari pengertian tarbiyah al-insya yang artinya menumbuhkan atau mengaktualisasikan potensi. Pendidikan berusaha untuk menampakkan atau mengaktualisasikan potensi-potensi laten yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Adapun fungsi dari pendidikan Islam adalah :
(1) Pendidikan sebagai Pengembangan Potensi. Potensi laten yang dimiliki manusia banyak ragamnya. Abdul Mujib menyebutkan tujuh macam potensi bawaan manusia yaitu : (a) Al- Fitrah (citra asli). Fitrah berarti perasaan yang tulus (al-ikhlas). Manusia lahir dengan membawa sifat baik.Di antara sifat itu adalah ketulusan dan kemurnian dalam melakukan aktifitas. (b) Struktur manusia. Srtuktur manusia terdiri atas jasmani, ruhani dan nafsani.Yang mana struktur nafsani yaitu kalbu, akal dan hawa nafsu. (c) Al-Hayah (vitality). Hayah adalah daya, tenaga, energy hidup manusia yang karenanya manusia dapat bertahan hidup.Al-Hayah terbagi menjadi dua, jasmani yang intinya berupa nyawa dan rohani yang intinya berupa amanat dari Tuhan. (d) Al-Khuluq (karakter). Khuluq bisa disamakan dengan karakter yang masing-masing individu memiliki keunikan sendiri.Khuluq bisa dijadikan ciri untuk mengidentifikasi seseorang. (e) Ath-Thab’u (tabiat). Merupakan citra batin yang menetap dan diciptakan oleh Allah SWT. (f) As-Sajiyah (bakat). (g) As-Sifat (sifat-sifat).
(2) Pendidikan sebagai Pewaris Budaya. Dalam pendidikan islam, sumber nilai budaya dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : (a) Nilai Ilahiyyah, nilai yang dititihkan Allah melalui para Rasul-Nya yang diabadikan pada wahyu. Inti nilai ini adalah iman dan takwa. (b) Nilai Insaniyyah, nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia serta hidup dan berkembang dari peradaban manusia. Nilai ini bersifat dinamis, yang berkelakuan relative dan dibatasi oleh ruang dan waktu.
(3) Interaksi antara Potensi dan Budaya. Interaksi antara potensi dan budaya harus mendapatkan tempat dalam proses pendidikan, dan jangan sampai salah satunya ada yang diabaikan. Tanpa interaksi tersebut, harmonisasi kehidupan akan terhambat.
Pendidikan Islam di samping sebagai kewajiban, mutlak dibutuhkan oleh setiap anak muslim untuk kepentingan eksistensinya. Terutama di saat memasuki era globalisasi yang penuh tantangan.pendidikan Islam yang menekankan aspek kecerdasan spiritual memiliki format pemeliharaan, pemanfaatan, dan pengembangan fitrah kemanusian dalam mengantisipasi krisis spiritual di era globalisasi. (pai1/ton)
Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 1 Sambiroto, Kec. Kajen, Kab. Pekalongan