RADARSEMARANG.COM, KURIKULUM 2013 dirancang untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dilaksanakan dengan memadukan ketiga ranah tersebut melalui pendekatan pembelajaran. Dalam rangka memadukan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh, pada pembelajaran kelas VI, khususnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) KD 3.1 (Menganalisis Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari).
Penulis menerapkan model Example non Example. Yakni, strategi pembelajaran yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran. Tujuannya, mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Model pembelajaran Examples non Examples menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Media gambar merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan menerapkan media gambar, diharapkan dapat bermanfaat secara fungsional bagi semua siswa, sehingga siswa aktif dan bersemangat untuk belajar.
Strategi yang diterapkan dari model ini bertujuan mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri atas example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa menglasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas. Sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Langkah-langkah pembelajaran Examples Non Examples, menurut (Agus Suprijono, 2009:125), di antaranya, 1) guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD/OHP/In Focus. Pada tahap ini, guru dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar dan membentuk kelompok siswa. 3) Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisa gambar, dan guru memberikan diskripsi tentang gambar yang diamati. 4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar dicatat pada kertas. 5) Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya melalui perwakilan kelompok masing masing. 6) Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 7) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai dan dilaksanakan evaluasi, hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Donorejo mengalami peningkatan.
Kelebihan model Example Non Example, di antaranya, pertama, siswa lebih berpikir kritis dalam menganalisa gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD). Kedua, siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan kompetensi dasar. Ketiga, siswa diberi kesempata mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar yang relevan dengan kompetensi dasar.
Dampak instruksional dan dampak pengiring yang dimiliki model pembelajaran Examples Non Examples, siswa menjadi lebih aktif, berani mengemukakan pendapat atau gagasannya sendiri, aktif berdiskusi, dapat belajar dari pengamatan sendiri. Dampak pengiringnya adalah siswa mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk materi yang ditugaskan, bertanggung jawab, berusaha memahami materi dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
Kendati begitu, ada dua kelemahan dalam menggunakan model Examples Non Examples ini. Di antaranya, pertama, tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar. Dan kedua, memakan waktu yang banyak. (pai1/ida)
Guru SD Negeri Donorejo