RADARSEMARANG.COM, BELAJAR adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditujukan sebagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek – aspek lain yang ada pada individu yang belajar (Sudjana, 1996:5).
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dipengaruhi dari ketepatan penggunaan metode mengajar yang diberikan dalam pembelajaran. Dengan memperbaiki metode pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada suatu materi sehingga prestasi siswa akan meningkat.
IPS sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit karena materinya yang cukup banyak, memerlukan pemahaman, hafalan secara baik, dan membosankan dibandingkan dengan pelajaran yang lain sehingga siswa banyak yang merasa malas jika sudah mulai pelajaran ini.
Metode yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS adalah metode ceramah dan menghafal. Metode ini adalah suatu metode yang dianggap kurang menarik dan membosankan bahkan membuat siswa jadi mengantuk. Kegiatan Pembelajaran Khususnya di kelas VIII B di SMP Negeri 3 Pemalang terlihat suasana kegiatan pembelajaran yang tidak hidup, banyak siswa mengantuk dan tidak aktif. Guna meningkatkan rasa tertarik siswa, guru harus berinisiatif menggunakan metode selain ceramah dan hafalan.
Metode yang dipakai dalam pembelajaran di SMP Negeri 3 Pemalang harus melibatkan siswa aktif dan kreatif. Maka untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa penulis menggunakan metode mind mapping agar memungkinkan siswa mengeluarkan gagasannya dan mencatatnya secara kreatif dalam pembelajaran IPS pada materi Negara-negara ASEAN. “Mind Mapping” ( Peta Pikiran) adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Menurut Buzan (2010: 4) menyatakan Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind Mapping bertujuan membuat materi pembelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, mengingat dan memperkuat kembali informasi yang telah di pelajari. Melalui mind mapping siswa memetakan konsep yang diperoleh dari buku pada selembar kertas dalam bentuk simbol, kata-kata, gambar serta garis dengan berbagai warna sehingga memudahkan otak dalam menyerap informasi yang di terima.
Langkah dalam pembelajaran mind mapping guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok mengambil kertas yang berisikan nama negara-negara ASEAN, kemudian siswa mencari gambar bendera yang sudah disediakan oleh guru dan disesuaikan dengan negara yang didapatkannya. Setelah itu bendera di tempel ditengah kertas karton dan siswa mulai membuat peta konsep. Guru memberi waktu 20 menit pada siswa untuk menganalisis, membuat konsep, dan gagasan tentang negara tersebut. Dalam membuat mind mapping siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasannya sekreatif mungkin. Setelah selesai catatan yang di buat membentuk pola atau gagasan yang saling berkaitan dengan topik utama di tengah, sementara perincian menjadi cabang- cabangnya. Agar mind mapping lebih menarik maka ada baiknya di buat warna warni, lucu, serius, simpel dan sederhana. Guru memberi contoh mind mapping berbentuk pohon, daun, dan tata surya, agar siswa lebih paham. Setelah selesai guru memberikan kesempatan tiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain menanggapinya.
Ternyata dari pembelajaran dengan metode mind mapping ini selain membuat anak kreatif, dan efisien dalam penggunaan waktu pembelajaran, bisa mengubah pola pencatatan secara linier dan langsung dapat di pahami oleh siswa dan mudah di ingat. Sehingga tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik, tidak membosankan dan meningkatkan prestasi belajar IPS. (fbs2/zal)
Guru IPS SMP Negeri 3 Pemalang