28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Pembelajaran Lingkungan Hidup Sejak Dini Bentuk Karakter Cinta Alam

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Konservasi alam merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim global. Indonesia secara geologi berada dalam pacific ring of fire, yang berarti Indonesia dikelilingi oleh banyak gunung berapi. Gunung berapi ini sewaktu-waktu dapat meletus dan mengakibatkan bencana alam, seperti gempa bumi, bahkan tsunami. Indonesia juga mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi. Akan tetapi, ancamannya juga tinggi dan dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Tidak hanya itu, bencana alam pun dapat terjadi oleh karena ulah manusia. Contohnya: tanah longsor dan banjir. Oleh sebab itu, kita para pendidik hendaknya menanamkan pengetahuan tentang lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, dan konservasi sejak dini, sehingga peserta didik peduli pada lingkungan dan mengerti tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Karena bencana alam dapat terjadi sewaktu-waktu, maka kita harus paham bagaimana cara menyikapinya.

Menurut Joyce et al., (1992), model pembelajaran digolongkan ke dalam empat rumpun, yaitu : 1) Rumpun model pengelolaan informasi, model ini dikembangkan berdasarkan cara bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, mengenali masalah dan mencari solusinya, serta mengembangkan konsep dan bahasa untuk menangani masalah tersebut; 2) Rumpun model pribadi, model pembelajaran yang termasuk rumpun ini menekankan pada pengembangan pribadi juga pada proses membangun dan mengorganisasi realita yang memandang manusia sebagai pembuat makna; 3) Rumpun model sosial, model pembelajaran ini dikembangkan dengan cara membangun masyarakat belajar yaitu dengan menggabungkan antara belajar dan masyarakat; 4) Rumpun model perilaku, model pembelajaran ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang mengacu pada teori perilaku, seperti teori belajar sosial, dan modifikasi perilaku.

Model pembelajaran yang terakhir ini mementingkan penciptaan lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif, sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki. Mengacu pada model pembelajaran tersebut, ada dua cara untuk mengajarkan pendidikan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, dan konservasi alam. Pertama, memadukan proses pendidikan lingkungan dengan kurikulum yang ada, misalnya materi pelestarian lingkungan dimasukkan ke dalam pelajaran IPA maupun IPS. Salah satu cara untuk pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan adalah dengan melibatkan peserta didik dan masyarakat setempat. Tidak hanya dengan memberi kesempatan mereka untuk menggunakan produk-produk hutan, tetapi juga dengan membuat mereka ikut bertanggung jawab terhadap pelestarian sumber daya alam tersebut. Kedua, pembelajaran dengan berdiri sendiri. Misalnya, materi lingkungan hidup diberi jatah waktu pelajaran tersendiri dengan nama “Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup”.

Kedua cara tersebut dapat dipilih oleh pemerintah dan dimasukkan ke dalam kurikulum 13 untuk muatan lokal. Selain dapat dimasukkan ke dalam kurikulum, materi pendidikan lingkungan hidup dapat pula dimasukkan ke dalam ekstrakurikuler. Karena itulah, kita harus menyiapkan model, metode, dan media pembelajaran, baik untuk tingkat SD, SMP, maupun SMA yang sesuai dengan karakteristik wilayah di Indonesia. Metode-metode permainan seperti role play atau simulasi lebih dapat menarik minat dan memudahkan anak-anak memahami tujuan pembelajaran. Metode ini telah terbukti efektif untuk membangun rasa cinta peserta didik kelas VIII-B di SMP Negeri 32 Semarang terhadap alam di sekitar mereka. (on2/aro)

Guru SMP Negeri 32 Semarang
Email : dionisia.indri@gmail.com


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya