32.4 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

TPS Tingkatkan Keterampilan Belajar Aljabar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BENTUK Aljabar merupakan materi yang masih asing bagi kelas VII Semester 1 SMP. Bentuk Aljabar merupakan bidang ilmu matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk aljabar terdapat unsur-unsur yang meliputi variabel, konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis. Seperti untuk menghitung banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan dalam waktu satu minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu, dapat dicari dengan menggunakan Aljabar.

Namun tingkat keterampilan berpikir siswa pada pembelajaran materi Bentuk Aljabar kelas VII SMP Negeri 32 Semarang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penilaian harian yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Belum tuntasnya hasil belajar disebabkan antara lain, pertama, pendekatan belajar atau metode yang digunakan oleh guru belum sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Selama ini guru hanya memberi contoh-contoh saja dan siswa kurang terampil dalam berlatih. Kedua, materi bentuk aljabar merupakan materi yang masih asing bagi siswa kelas VII SMP Semester 1, sehingga siswa perlu pemahaman yang kuat. Ketiga, siswa belum memahami istilah-istilah asing dalam materi aljabar seperti variabel, konstanta, faktor, suku sejenis dan suku tak sejenis. Keempat, masih kurangnya minat belajar siswa pada materi aljabar. Oleh karena itu disajikan model pembelajaran yang menumbuhkan keaktipan siswa.

Karena itulah, penulis menerapkan model pembelajaran TPS merupakan metode pembelajaran diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat, dan juga belajar bagaimana menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran.

Langkah-langkah model pembelajaran TPS (Think, Pair, Share) yaitu, pertama, berpikir (thinking) guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan materi pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Kedua, berpasangan (pairing), guru meminta kepada siswa untuk membentuk kelompok dengan cara berpasangan dengan temannya dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru dengan teman pasangannya. Interaksi selama waktu yang disediakan kira-kira 10 menit dapat menyatukan jawaban yang mereka pikirkan. Ketiga, berbagi (sharing), merupakan langkah akhir yaitu guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan.
Penerapan metode TPS ini lebih efektif apabila masing-masing pasangan berkeliling ke pasangan yang lainnya sehingga semua pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan hasil diskusinya. Pada akhir pembelajaran, guru sebagai fasilitator memberikan kesimpulan dan meluruskan jawaban siswa.

Berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran dengan model TPS siswa dapat berperan lebih aktif dan menyenangkan. Selain itu, siswa terlatih berpikir dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. Dengan adanya interaksi, melatih siswa berdiskusi mengeluarkan pendapat. Penbentukan kelompok yang hanya dua orang lebih memudahkan pasangan dalam memahami materi yang diberikan guru sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada siswa. (dj2/ida)

Guru SMP Negeri 32 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya