RADARSEMARANG.COM, Sejak Februari 2020 yang lalu, pemerintah meminta sekolah dan tempat-tempat umum lain untuk ditutup dikarenakan adanya wabah virus Covid-19. Banyak kebiasaan-kebiasaan kita dalam kehidupan sehari-hari juga berubah termasuk pelaksanaan pembelajaran pun dilaksanakan secara daring atau yang biasa disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Guru pun harus pandai memilih strategi dan aplikasi yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran, supaya siswa bisa mengakses apa yang disampaikan tanpa ada kesulitan.
Mata pelajaran Bahasa Inggris berisi 4 keterampilan yang harus dikuasai yaitu reading, writing, speaking, dan listening. Untuk keterampilan reading dan writing guru masih bisa mengetahui kemampuan daya serap siswa dari pekerjaan siswa yang dikirimkan, sebaliknya untuk speaking dan listening guru sangat susah sekali menilai kemampuan siswa.
KGCVR adalah kependekan dari Kombinasi Google Classroom dan Voice Recorder. Di dalam link Wikipedia dijelaskan bahwa Google Classroom adalah layanan web gratis, yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah. Layanan ini bertujuan untuk menyederhanakan, membuat, mendistribusikan, dan menilai tugas dengan cara tanpa kertas. Tujuan utama google classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara guru dan siswa. Google classroom juga memiliki fitur-fitur yang lengkap yang digunakan untuk pembelajaran. Sementara voice recorder adalah suatu perangkat yang digunakan untuk merekam pembicaraan di telepon maupun merekam aktivitas layar atau monitor.
Seperti biasa yang dihadapi guru Bahasa Inggris bahwa beberapa siswa banyak yang kurang percaya diri untuk berbicara dalam Bahasa Inggris. Padahal sejak kelas X dan XI di semester ganjil Kompetensi Dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah keterampilan berbicara. Maka dari itu, guru mencari cara supaya siswa tetap berbicara sesuai kompetensi yang harus dikuasai. Selama pandemi ini, penulis menggunakan kombinasi google classroom dan voice recorder.
Penulis menerapkan strategi ini di kelas X MIPA dan X IPS di SMA Negeri 1 Wirosari di tahun ajaran 2020/2021 untuk materi self -introduction. Awalnya, penulis memberikan contoh tentang ekspresi-ekspresi apa saja yang dipelajari melalui catatan atau link yang berisi materi tersebut melalui google classroom. Lalu dengan voice recorder guru memberikan contoh mengaplikasikan ungkapan-ungkapan tersebut dalam sebuah teks monolog. Kemudian guru meminta siswa menyusun teks yang berisi ekspresi yang harus dikuasai yakni self introduction, dan merekamnya menggunakan voice recorder.
Penulis lebih memilih menggunakan voice recorder daripada video karena penulis bisa fokus memperhatikan pengucapan, intonasi dan struktur bahasa yang digunakan oleh siswa. Dan siswa lebih percaya diri dalam mengucapkan teksnya karena guru menilai keterampilan berbicara mereka tanpa melihat ekspresi wajah mereka. Saat siswa melakukan kesalahan dalam struktur bahasanya, guru bisa memberikan masukan melalui private comment tanpa diketahui siswa lain. Kelebihan lain menggunakan voice recorder adalah saat siswa meng-upload pekerjaannya ke google classroom lebih cepat terlaksana daripada mengunggah sebuah video. Dan untuk guru, ruang penyimpanan di dalam google drive juga lebih hemat.
Melalui strategi ini, para siswa kelas X menjadi lebih percaya diri dan tertarik untuk belajar dan berbicara dalam Bahasa Inggris sehingga diharapkan kemampuan berbicara para siswa meningkat. (fbs1/ton)
Guru Bahasa Inggris, SMA Negeri 1 Wirosari, Kabupaten Grobogan