RADARSEMARANG.COM, Matematika adalah pelajaran dianggap momok selama ini. Banyak di antara siswa menjadi tidak bersemangat mengikuti pembelajaran matematika. Di samping matematika dianggap sulit,terkadang guru juga kurang menarik dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika.
Hal ini juga terjadi di kelas V SDN 1 Gubugsari Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Terkadang guru kurang menyiapkan media bantu dalam pembelajaran, dan siswa merasa malas mengikuti pembelajaran matematika karena sudah memiliki anggapan sulit pada pelajaran matematika. Kemudian guru menemukan solusi model pembelajaran Model Mepe Jupem Gamrik untuk menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangn pada bilangan pecahan.
Bennett, et al. (2010: 283) mengilustrasikan pecahan menjadi tiga konsep, yaitu konseppecahan sebagaibagian dari keseluruhan, konsep pecahan sebagai hasil bagi, dan konsep pecahan sebagai rasio. Pecahan sebagai bagian dari keseluruhan, pada bilangan pecahan terdiri dari pembilang yaitu bilangan yang terletak di atas dan penyebut yaitu bilangan yang terletak di bawah. Pembilang menunjukkan jumlah keseluruhan yang dimaksud. Penyebut menunjukkan jumlah bagian yang dipertimbangkan. Kedua bilangan tersebut dipisahkan oleh sebuah garis. Definisi pecahan sebagai bagian dari keseluruhan juga digunakan pada konsep pecahan sebagai bagian dari sekumpulan (set). Pecahan sebagai hasil bagi, pecahan muncul dari pembagian antara suatu bilangan dengan bilangan yang lain. Dapat disimbolkan pembilang sebagai bilangan yang terbagi, penyebut sebagai bilangan pembagi. Pecahan dapat didefinisikan sebagai konsep rasio. Dalam definisi ini, pecahan digunakan untuk membandingkan satu jumlah dengan jumlah yang lain. Pada simbol pecahan dapat dibaca sebagai perbandingan antara pembilang dengan penyebut.
Model Mepe artinya Menyamakan Penyebut, sedangkan Jupem artinya Menjumlahkan Pembilang, Gamrik adalah Gambar Menarik. Guru menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan dengan penyebut yang berbeda. Sedangkan langkah-langkah pembelajaran Model Mepe Jupem Gamrik pada materi pecahan sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan pemahaman pada bilangan pecahan menggunakan pemahan kue ulang tahun yang di bagi menjadi empat bagian yang sama; 2) Guru kemudian menempelkan kertas yang sudah disiapkan bergambar roti ulang tahun dengan urutan gambar roti utuh dan gambar berikutnya roti sudah terpotong menjadi empat bagian yang sama dengan tulisan pecahan; 3) Kemudian guru memberikan contoh penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda yaitu dengan dengan menjumlahkan pembilangnya saja atau Mepe. Karena penyebutnya berbeda dengan menyamakan penyebutnya melalui KPK dan kemudian baru menjumlahkan penyebutnya; 6) Guru membagi tugas dalam kelompok kerja siswa yang terdiri dari 3-4 siswa; 7) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok secara bergantian; 8) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pecahan dengan penyebut yang berbeda maka perlu disamakan penyebutnya terlebih dahulu; 9) Guru mengadakan penilaian diakhir pembelajaran.
Setelah guru kelas V SDN 1 Gubugsari menggunakan pembelajaran model Mepe Jupem Gamrik, ternyata mampu membuat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut yang tidak sama. (pai1/ton)
Guru SDN 1 Gubugsari Kecamatan Pegandon