RADARSEMARANG.COM, Masalah pendidikan senantiasa menjadi topik perbincangan yang menarik, baik di kalangan guru dan orang tua. Terlebih lagi masalah pendidikan matematika selalu menjadi sorotan karena masih rendahnya prestasi belajar siswa pada bidang studi tersebut.
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran pemilihan model, strategi pendekatan dan teknik pembelajaran merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh guru. Penulis sebagai guru di SDN Kalisalak 01 Kecamatan Limpung mencoba menerapkan model Pembelajaran Matematika Realistik atau yang biasa dikenal dengan PMR. Dalam muatan mapel Matematika Kompetensi Dasar 3.2 Operasi Hitung Bilangan Pecahan, guru merasa model pembelajaran realistik sangat tepat dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan pecahan.
Soedjadi menjelaskan yang dimaksud dengan realita yaitu hal-hal yang nyata atau konkrit yang dapat diamati atau dipahami peserta didik lewat membayangkan. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan tempat peserta didik berada baik lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat yang dapat dipahami peserta didik. Lingkungan ini disebut juga kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah di dalam proses pembelajaran matematika dengan pendekatan PMR, sebagai berikut: Langkah pertama, memahami masalah kontekstual, yaitu guru memberikan masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk memahami masalah tersebut. Kedua, menjelaskan masalah kontekstual, yaitu jika dalam memahami masalah siswa mengalami kesulitan, maka guru menjelaskan situasi dan kondisi dari soal dengan cara memberikan petunjuk-petunjuk atau berupa saran seperlunya, terbatas pada bagian-bagian tertentu dari permasalahan yang belum dipahami. Ketiga, menyelesaikan masalah kontekstual, yaitu siswa secara individual menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara mereka sendiri. Cara pemecahan dan jawaban masalah berbeda lebih diutamakan. Dengan menggunakan lembar kerja, siswa mengerjakan soal. Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri. Keempat, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, yaitu guru menyediakan waktu dan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban masalah secara berkelompok. Siswa dilatih untuk mengeluarkan ide-ide yang mereka miliki dalam kaitannya dengan interaksi siswa dalam proses belajar untuk mengoptimalkan pembelajaran. Kelima, menyimpulkan, yaitu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan tentang suatu konsep atau prosedur.
Kelebihan Pembelajaran Matematika Realistik, yaitu pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa, lebih aktif, lebih kreatif dalam mengungkap ide dan pendapatnya, bertanggung jawab dalam menjawab soal dengan memberi alasan-alasan. Siswa memahami materi dengan baik karena konsep yang dikontruk oleh siswa sendiri. Guru lebih mudah mencari media pembelajaran (alat peraga). Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas kepada siswa tentang kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya bagi manusia. memberikan pengertian yang jelas kepada siswa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak harus sama antara yang satu dengan orang yang lain. Setiap orang bisa menemukan atau menggunakan cara sendiri, asalkan orang itu sungguh-sungguh dalam mengerjakan soal atau masalah tersebut. (pai1/ton)
Guru SDN Kalisalak 01 Kec. Limpung, Kab. Batang