27 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Asyik Belajar Listrik dengan Kentang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PENERAPAN kurikulum 2013 membawa konsekuensi adanya perubahan mendasar dalam kegiatan belajar di kelas. Proses pembelajaran di sekolah dasar (SD) dilakukan dengan pembelajaran tematik terpadu, yaitu mempelajari semua mata pelajaran secara terpadu melalui tema-tema kehidupan yang dijumpai siswa sehari-hari.

Pembelajaran adalah aktivitas berupa interaksi siswa dan guru pada sebuah ruang lingkup kelas atau ruang lingkup kelas atau ruangan yang dilaksanakan dengan edukatif. Misi utama dari pembelajaran adalah adanya perubahan pada tingkat kognitif, keterampilan dan sikap siswa menjadi lebih baik.

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu memberikan perubahan ketiga aspek kepada peserta didik baik aspek kognitif, keterampilan, maupun psikomotorik. Namun, pada pelaksanaannya proses pembelajaran belum tentu berjalan dengan lancar. Seperti halnya yang terjadi pada siswa kelas 4 SD Negeri Wringingintung 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru dengan metode ceramah, tidak adanya media pembelajaran yang kontekstual membuat siswa tidak sepenuhnya memahami materi. Pembelajaran di kelas menjadi kurang menarik dan menyenangkan. Hasil belajar siswa kurang memuaskan. Maka dari itu, guru berinisiatif menggunakan media pembelajaran yang menggunakan lingkungan sekitar sebagai contohnya kentang. Kentang dapat kita jadikan sebagai sumber energi penghasil listrik. Kentang dapat dimanfaatkan sebagai baterai bagi lampu untuk menerangi rumah kita. Sistem baterai kentang digunakan untuk menyalakan lampu dengan pencahayaan 40 hari. Kentang bisa memasok listrik untuk ponsel dan produk elektronik lainnya. Kentang adalah sumber energi laternatif, tetapi tidak seefisien dan semudah energi angin dan surya dalam jangka waktu yang Panjang.

Menurut Munadi (2008), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber terncana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat listrik dari kentang adalah kentang, lampu LED (lampu bohlam kecil juga bisa), penjepit buaya, kabel Panjang 1 meter, lempengan tembaga, lempengan seng. Untuk pengganti lempengan tembaga dan seng ini dapat digunakan isi dalam baterai yang biasanya berwarna hitam. Setelah alat dan bahan tersedia, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut pertama, tusukkan lempengan seng dan tembaga ke dalam kentang dengan jarak 1 cm (jangan disatukan). Kedua, jepitkan kabel pada masing-masing lempeng, lalu hubungkan dengan lampu. Ketiga, lihat nyala lampu yang terjadi, jika nyala lampu belum kelihatan, coba dibalik. Namun, jika masih belum menyala bisa ditambahkan kentang lagi agar arus listrik yang dihasilkan bertambah besar. Keempat, untuk menghasilkan energi listrik yang lebih besar dapat dilakukan dengan merakit beberapa butir kentang.

Dengan melakukan percobaan dengan menggunakan media kentang dapat membuat pembelajaran menyenangkan dan menarik perhatian siswa, memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi ketiga aspek kognitif, keterampilan, maupun psikomotorik. Terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar 75 persen dibandingkan dengan hasil sebelumnya. (on2/ida)

Guru Kelas IV SDN Wringingintung 01, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya