RADARSEMARANG.COM, Ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan ragam nonsastra dan ragam sastra. Hasil pembelajaran Bahasa Indonesia secara inklusif merupakan hasil pembelajaran membaca (Henry Guntur Tarigan, 1986:136).
Membaca merupakan kebutuhan utama di antara empat keterampilan berbahasa yang perlu dikembangkan secara terus-menerus. Sejak di bangku Sekolah Dasar siswa sudah mulai dituntut untuk bisa membaca, karena pada hakekatnya seluruh pembelajaran akan mudah diserap oleh seorang siswa apabila siswa sudah bisa membaca. Oleh karena itu kemampuan membaca sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan membaca mereka akan mengetahui segala informasi.
Keterampilan membaca juga diperlukan dalam pembelajaran meringkas bacaan. Dalam pembelajaran meringkas bacaan siswa dituntut untuk bisa memahami isi bacaan tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya menunjukkan kemampuan membaca pemahaman untuk meringkas bacaan pada siswa kelas VI SD Negeri 02 Pantirejo Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan masih cukup memprihatinkan. Banyak siswa yang belum memperoleh nilai maksimal sesuai dengan KKM sekolah.
Berdasarkan kenyataan tersebut, guru berusaha mengubah metode yang digunakan dalam pembelajaran meringkas bacaan. Metode yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran. Metode SQ3R merupakan suatu prosedur belajar yang sistematik dan bersifat praktik. Pada pembelajaran meringkas bacaan dengan metode SQ3R siswa akan meringkas isi bacaan secara intensif dan rasional. Dengan metode SQ3R siswa akan berpikir tentang teks yang sedang mereka baca, sehingga siswa akan mendapatkan pemahaman ketika mereka membaca teks tersebut.
Metode SQ3R adalah metode yang mencakup lima tahap yaitu teliti atau periksalah (survey), susunan pertanyaan (question), baca (read), ceritakan kembali (recite), dan kaji ulang (review). Adapun langkah-langkah penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran meringkas bacaan adalah sebagai berikut: Pertama, teliti atau periksalah (survey), yaitu terlebih dahulu siswa membaca sekilas untuk mendapatkan gagasan umum pada teks bacaan yang akan dibaca dan siswa menandai isi yang penting dari bacaan tersebut. Kedu, tahap susunan pertanyaan (question) adalah siswa memunculkan berbagai pertanyaan dengan panduan Adiksimba (apa, dimana, siapa, kapan, mengapa, bagaimana) yang jawabannya terdapat dalam bacaan tersebut. Ketiga, yaitu tahap baca (read) adalah siswa membaca bacaan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang sudah dibuat oleh siswa pada langkah yang kedua tadi. Keempat, merupakan tahap meceritakan kembali (recite), pada tahap ini siwa mulai memahami dan mendalami gagasan utama atau ide pokok pikirian tiap paragraf pada bacaan tersebut. Kelima, merupakan tahap kaji ulang (review), pada tahap ini siswa mulai meringkas bacaan dengan cara mengingat-ingat dan menuliskan isi pokok bacaan tiap paragraph secara ringkas. Dengan tahapan-tahapan tersebut siswa mampu meringkas bacaan secara mudah, intensif, rasionalitas, dan sistematik.
Dengan menggunakan metode SQ3R dalam materi meringkas bacaan siswa terlihat lebih aktif karena mereka praktik secara langsung dan hasil ringkasan mereka lebih sistematik. (ips2.1/ton)
Guru SD Negeri 02 Pantirejo, Kec. Kesesi, Kab.Pekalongan