RADARSEMARANG.COM, Pelaksanaan pembelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Karangrayung Kabupaten Grobogan masih mengalami hambatan. Sebagian siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar. Hasil yang kurang memenuhi harapan ini disebabkan oleh beberapa faktor d iantaranya, model pembelajaran yang kurang tepat sehingga siswa kurang aktif serta pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Oleh karena itu perlu menerapkan metode pembelajaran yang membuat siswa tidak pasif (kooperatif) dan meningkatkan kompetensi siswa.
Model Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerja sama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja bersama-sama untuk mempelajari dan menyelesaikan suatu masalah. Keberhasilan kelompok akan tercapai jika setiap anggota kelompok berhasil memahami konsep atau materi yang diajarkan.
Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti (Slavin, 1990). Metode ini juga sangat mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran sains, dan pada tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Selain itu STAD adalah yang paling tepat untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran ilmu pasti seperti perhitungan dan penerapan Geografi, serta konsep sains. STAD didasarkan pada prinsip para siswa bekerja bersama-sama dan bertanggung jawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim serta diri sendiri.
Menurut Isjoni (2011) model pembelajaran STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal. Ide penting dalam pembelajaran kooperatif adalah membelajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting bagi siswa, karena pada dunia kerja sebagian besar dilakukan secara kelompok.
Secara umum pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran Geografi materi Wilayah dan Tata Ruang di SMA Negeri 1 Karangrayung dengan model pembelajaran STAD ini adalah sebagai berikut: pertama, kelas dibagi beberapa kelompok; kedua, tiap kelompok siswa terdiri atas 4-5 orang yang bersifat heterogen, baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya dan sebagainya; ketiga, tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan; keempat, tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok; kelima, selama proses pembelajaran secara kelompok pendidik berperan sebagai fasilitator dan motivator; dan keenam, tiap akhir Pembelajaran, pendidik melaksanakan evaluasi, baik secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Demikian juga jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar sempurna maka semua kelompok wajib diberi penghargaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Geografi materi Wilayah dan Tata Ruang dengan Model Pembelajaran STAD di SMA Negeri 1 Karangrayung berjalan dengan baik dan lancar. Pembelajaran Geografi dengan Model Pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu disarankan kepada para guru agar menggunakan model pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran Geografi.
Guru Geografi SMA Negeri 1 Karangrayung Kabupaten Grobogan