RADARSEMARANG.COM, Membaca puisi adalah salah satu bentuk apresiasi pada sebuah karya sastra karena pada hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia mengarahkan pada kepekaan perasaan peserta didik. Membaca puisi yang baik untuk anak sekolah dasar dilakukan dengan irama, volume suara, dan mimik gerak sesuai dengan isi puisi yang dibaca (Sukirno,2017:239).
Kegiatan membaca puisi sangatlah penting dikenalkan kepada anak sejak usia sekolah dasar. Kegiatan itu dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi dengan baik. Mengapresiasi puisi berpengaruh dalam mempertajam penalaran serta kepekaan anak terhadap sebuah permasalahan sosial yang terjadi di sekitarnya.
Saat membaca puisi, peserta didik belajar bagaimana mengapresiasikan sebuah karya sastra yang berupa perasaan, gagasannya melalui komunikasi lisan secara puitis. Guru dapat membantu peserta didik untuk memahami isi puisi yang hendak dibaca sehingga peserta didik dapat membacakan puisi dengan irama, volume suara, mimik gerak dan kinesika yang sesuai dengan isi puisi. Dengan kata lain, saat membaca puisi diperlukan beberapa kemampuan di antaranya adalah kemampuan untuk memahami isi puisi yang dibaca, pemilihan irama yang sesuai, mengontrol volume suara dan pemilihan mimik gerak yang sesuai dengan isi puisi.
Dari pengamatan terhadap peserta didik kelas III SDN 2 Lada Mandala Jaya Kabupaten Kotawaringin Barat, penulis menemukan kekurangan di antaranya masih banyak peserta didik yang belum paham bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar. Karena itu, solusinya adalah dengan memilih model pembelajaran yang tepat, yaitu model pembelajaran ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Model ATM adalah istilah yang sering di dengar dalam seminar bisnis. Banyak yang tidak sadar saat meniru sebuah bisnis yang sudah berhasil, mereka hanya meniru lapisan luarnya. Para peniru ini melewatkan sebuah hal paling penting dalam bisnis: proses pembelajaran. Sistem yang sedang berjalan di sebuah bisnis yang dilihat sekarang pastilah lahir dari kesalahan yang berulang-ulang. Proses ini membentuk bisnis tersebut sehingga menjadi seperti sekarang (Dasuki, 2013).
Model amati, tiru, dan modifikasi (ATM) ini memiliki persamaan dengan teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Bandura. Teori belajar sosial Albert Bandura ini didasarkan pada gagasan bahwa kita belajar dari interaksi kita dengan orang lain dalam konteks sosial Secara sederhana, teori belajar sosial itu menyatakan bahwa sebagian besar perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan yaitu dari mengamati orang lain, kemudian hasilnya berfungsi sebagai panduan untuk bertindak.
Berikut ini penjabaran dari konsep model pembelajaran ATM sebagai berikut. 1) Amati yaitu lihat apa yang berjalan bagi orang lain, apa yang dikerjakan dan sukses. Dalam pembelajaran membaca puisi, amati dapat diartikan sebagai tindakan mengamati model yang membaca puisi secara langsung maupun video. Tindakan amati yang dilakukan bukan hanya melihat atau menonton saja, tetapi perlu mencatat hal-hal yang dianggap penting. 2) Tiru yaitu tiru prinsip-prinsipnya, caranya, ikuti gayanya jika perlu. Dalam pembelajaran membaca puisi, tiru dilakukan dengan meniru pembacaan model yang ditampilkan sebelum akhirnya dimodifikasi dengan ciri khas masing-masing. 3) Modifikasi yaitu jadikan sedikit berbeda, berikan warna dan pengalaman anda sendiri, jadikan sedikit atau banyak lebih baik. Dalam pembelajaran membaca puisi, modifikasi dilakukan dengan memadukan gaya pembacaan puisi model yang ditampilkan dengan ciri khas peserta didik. (ips2/ton)
Guru SDN 2 Lada Mandala Jaya Kabupaten Kotawaringin Barat