27 C
Semarang
Friday, 20 December 2024

Pembelajaran Daring PAI selama Pandemi dengan Google Sites

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 menjadi hantaman keras bagi sektor pendidikan, tidak terkecuali pendidikan dasar dan menengah di seluruh pelosok negeri. Perubahan yang signifikan dan instan dalam pembelajaran, termasuk di SMP Negeri 1 Kajen, menjadi tuntutan yang tidak dapat ditolak. Berbagai macam perubahan harus dilakukan, seperti media, model, metode, strategi, dan sarana prasarana pembelajaran.

Guru mata pelajaran yang di dalamnya juga mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga harus berani mentransformasi diri mengikuti challenge yang serta merta berada di hadapannya. PAI yang selalu bersentuhan dengan siswa bahkan menjadi tonggak dalam penilaian akhlak juga tidak kalah terpapar dengan adanya pandemi Covid -19 ini. Penyampaian materi-materi PAI di SMP Negeri 1 Kajen terutama terkait dengan perilaku siswa mengalami kendala. Misalnya, materi kelas 8 tentang menghindari minum minuman keras, judi dan pertengkaran. Materi tersebut butuh penjelasan yang detil, lugas dan teladan dari berbagai pihak terutama guru PAI-nya.

Kesulitan pada siswa pun muncul di antaranya pada media dan sarana pembelajaran, karena harus Belajar Dari Rumah (BDR) dan tidak bertemu dengan gurunya. Siswa dituntut untuk memiliki dan dapat mengoperasikan gadget secara cepat.
Sebagian besar permasalahan akhirnya tertumpu pada media pembelajaran, karena media pembelajaran selaras dengan fungsinya seperti yang disampaikan oleh Briggs (1977) dalam Rudi dan Cepi (2008: 6), bahwa media pembelajaran adalah “sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya”.

Sesuai definisi tersebut, ketika materi PAI kelas 8 di SMP Negeri 1 Kajen tentang menghindari minuman keras, judi dan pertengkaran sulit disampaikan secara tatap muka atau luring, harus dapat tersampaikan melalui alternatif media lain film, video, slide ataupun website.

Pada minggu awal di tengah pandemi, PAI di SMP Negeri 1 Kajen model pembelajaran yang memanfaatkan media berbasis video conference diharapkan agar siswa masih dapat bertatap muka secara langsung meskipun jarak jauh atau daring. Namun, tingkat keikutsertaan peserta didik sangat rendah karena keterbatasan pengetahuan peserta didik mengenai media yang digunakan, dan minimnya kuota gadget yang dimilikinya. Blended learning atau metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus, yaitu secara daring dan video conference sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Google sites, website-nya Google menyediakan aplikasi yang ringan, sederhana dan mudah untuk dipahami untuk melayani pembelajaran jarak jauh. Google site memberikan lima manfaat bagi para penggunanya. Pertama, sebagai media pembelajaran. Guru bisa menggunakan Google site sebagai media pembelajaran mulai dari bahan pelajaran berbentuk teks, visual hingga video. Bahan-bahan pelajaran tersebut bisa diposting dalam bentuk link ke dalam Google site dan disebarkan kepada siswa. Kedua, menyimpan dokumentasi. Guru bisa menyimpan dokumentasi semua kegiatan di kelas atau sekolah dalam Google site.

Ketiga, sebagai media kolaborasi. Google site memberikan ruang bagi bukan pengguna untuk bisa masuk ke dalam situs -berinteraksi, memberikan komentar dan berkontribusi. Keempat, sebagai mading online memungkinkan siswa membuat prakarya yang inovatif untuk kemudian dimasukan ke dalam web, dibagikan dan diperlihatkan kepada para wali siswa. Kelima, menyimpan pengetahuan. Guru harus mempunyai kemauan tinggi untuk belajar dan berkembang. Berselancar dalam dunia internet, mencari pengetahuan berharga lalu menyimpannya ke dalam web sebagai langkah yang cerdas.

Google site menjadi alternatif utama guru PAI SMP Negeri 1 Kajen dalam menyampaikan materi akhlak kelas 8 tentang menghindari minuman keras, judi dan pertengkaran. Google sites menyediakan fitur-fitur yang ringan dan mudah diakses oleh peserta didik tingkat dasar. Materi dapat dijabarkan secara jelas dalam kolom berita yang dimodifikasi oleh gurunya sendiri. Kemudian kebutuhan video pembelajaran, peserta didik tinggal mencari link yang telah dipasangkan dalam aplikasi dan telah dihubungkan dengan media lain, termasuk Youtube. Keperluan guru untuk mendapatkan laporan kehadiran peserta didik dan evaluasi atau penilaian, guru dapat meletakkan link yang akan terhubung dengan Google form. (ips2.1/lis)

Guru PAI SMP Negeri 1 Kajen, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya