RADARSEMARANG.COM, PEMERINTAH Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-9 yang masih belum bisa dikendalikan. Media massa mulai cetak sampai elektronik terus menerus memberitakan korban yang terinfeksi virus ini yang terus berjatuhan. Salah satu langkah mengantisipasi agar dampak virus ini tidak meluas adalah menjaga jarak sosial (social distancing). Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merespon situasi ini dengan cepat. Sekolah mengantisipasi agar virus ini, tidak menyebar di lingkungannya dengan mengubah pola pembelajaran tatap muka. Yakni, dengan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring (online).
Dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMPN 35 Semarang guru memerlukan sarana untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini. Sebagai alternatifnya, salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah dengan menggunakan gadget. Semua orang menggunakannya untuk berbagai keperluan. Termasuk di dalamnya, anak-anak dalam usia sekolah. Atas dasar semua inilah gadget sangat potensial sebagai sarana pembelajaran.
Menggunakan gadget sebagai sarana pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris menggunakan beberapa aplikasi antara lain, WhatsApp, Google Classroom, Google Form, Google Sheet, Google Slide dan Google Drive. Jika aplikasi tersebut tidak tersedia, siswa dapat mengunduhnya di playstore. Aplikasi WhatsApp dan Google Classroom dapat dipergunakan guru sebagai pengganti kelas dan membentuk grup kelas. Materi dapat berupa teks, gambar, video dan suara. Dalam grup kelas tersebut siswa juga dapat berinteraksi, bertanya secara langsung pada guru atau juga menjawab pertanyaan-pertanyaan umpan balik yang diberikan guru. Guru dapat juga memanfaatkan Google Slide.
Setelah materi diberikan guru dapat mengukur pemahaman siswa dengan melaksanakan tes. Untuk kegiatan ini, guru menggunakan aplikasi Google Form. Bentuk tesnya antara lain, tes pilihan ganda, tes esai jawaban pendek dan esai jawaban panjang. Semua nilai siswa akan langsung muncul setelah siswa selesai mengerjakan soal yang diberikan. Nilai dapat diolah guru dengan menggunakan Google Sheet. Dengan menggunakan aplikasi ini guru dapat memanajemen nilai siswa menggunakan berbagai fitur rumus yang tersedia. Semua hasil penilaian, materi pembelajaran, dan soal-soal yang dibuat guru dengan Google Form dapat disimpan secara online. Penyimpanan bukan dengan flash disk atau hard disk eksternal tapi menggunakan Google Drive.
Semua yang disampaikan di atas hanya alternatif model pembelajaran. Guru dapat menggunakan model lain dengan aplikasi jenis lainnya juga. Satu hal yang harus diingat, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan keharusan dalam pendidikan. Secara tegas hal ini telah disampaikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 22 tahun 2016. Pada bab 1 Permendikbud itu disebutkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Berdasarkan hal ini penggunaan gadget dalam pembelajaran merupakan alternatif yang patut dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya guru harus berpegang pada konsep pendidikan.
Berdasarkan definisi di atas diperlukan perencanaan yang matang proses pembelajaran yang hendak dilaksanakan. Pemerintah merencanakan pembelajaran dan guru sebagai pelaksana di lapangan melaksanakan dengan berpedoman pada tata tertib yang disampaikan oleh pemerintah dengan memanfaatkan gadget sebagai salah satu sarana pembelajaran. Dengan demikian anak Indonesia akan tetap menjadi generasi yang maju dan sukses di masa yang akan datang. (dj1/ida)
Guru Bahasa Inggris SMPN 35 Semarang