27 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Meningkatkan Motivasi Belajar dengan Layanan Klasikal

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Salah satunya layanan klasikal di dalam kelas.

Bimbingan klasikal merupakan kegiatan layanan yang diberikan kepada sejumlah peserta didik/konseli dalam satu rombongan belajar dan dilaksanakan di kelas dalam bentuk tatap muka antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan pesertadidik/konseli. Metode bimbingan klasikal antara lain diskusi, bermain peran, dan ekspositori. Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi layanan dasar serta layanan peminatan dan perencanaan indivual pada komponen program bimbingan dan konseling. Bimbingan klasikal diberikan kepada semua peserta didik/konseli dan bersifat pengembangan, pencegahan, dan pemeliharaan. (POP BK, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan : 2016).

Masalah yang dialami siswa di SMP Negeri 3 Sragi di bidang belajar di antaranya malas belajar dan kurang mempunyai motivasi dalam belajar. Motivasi belajar siswa merupakan dorongan atau rangsangan yang diperoleh seorang siswa dari gurunya untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembelajaran secara lebih berhasil. Ketika siswa mempunyai motivasi belajar yang rendah maka dibutuhkan teknik konseling yang akan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Layanan klasikal yang sudah dilaksanakan tentang motivasi belajar selama ini perlu dimodifikasi dengan suatu teknik tertentu agar materi tentang motivasi belajar tidak hanya diberikan kepada siswa saja tetapi siswa mampu memahami dans elanjutnya dapat tergerak motivasi belajarnya. Berbagai macam teknik dalam konseling yang coba dapat diterapkan pada pelaksanaan layanan bimbingan kelompok salah satunya yaitu teknik Snowball Throwing.

Rahman (2015) menyatakan bahwa snowball throwing merupakan salah satu metode pembelajaran, di mana siswa diberikan kesempatan dan kebebasan untuk membangun maupun menciptakan suatu pengetahuan. Langkah–langkah yang harus dilakukan guru untuk menerapkan metode pembelajaran dengan teknik snowball throwing. Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menerapkan metode ini menurut Agus Suprijono dalam Pariani (2014) yaitu sebagai berikut : Guru menyampaikan tentang materi yang akan disajikan dalam pembelajaran yang dilakukan, lalu membentuk kelompok – kelompok. Setelah kelompok terbentuk, guru memanggil ketua dari masing – masing kelompok untuk diberikan beberapa penjelasan tentang materi yang akan diajarkan. Setelah memperoleh pengarahan dari guru, masing – masing ketua kelompok kembali ke dalam kelompoknya. Ketua kelompok selanjutnya menjelaskan tentang materi yang diperoleh dan dijelaskan dari guru pada teman – teman dalam kelompoknya, kemudian siswa yang berada dalam kelompok, masing – masing diberikan satu lembar kertas. Kertas tersebut digunakan untuk menuliskan tentang satu pertanyaan. Pertanyaan yang dituliskan berhubungan dengan materi yang telah dijelaskan oleh masing – masing ketua kelompok kemudian kertas dibuat seperti bola. Setelah dibuat bola, kertas tersebut dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain. Siswa yang memperoleh lemparan bola selanjutnya diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis di dalam kertas tersebut. (gm1/ton)

Guru SMP Negeri 3 Sragi


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya